Merdeka.com - Polisi akhirnya menemukan titik terang kasus pembuangan bayi perempuan, di halaman parkir kendaraan di Bandara Temindung, Samarinda. Ibu sang bayi adalah seorang pelajar dan pria yang menghamilinya diketahui bekerja sebagai petugas bandara. Pria itu yang pertama kali menemukan bayi dan melaporkan ke kepolisian.

Bayi tidak berdosa itu meninggal dunia, Minggu (10/9) malam. Polisi bergerak cepat mengungkap kasus itu. Petugas bandara bernama Agung Purnomo yang melaporkan penemuan bayi langsung diperiksa pihak kepolisian. Saat dimintai keterangan penyidik, gelagatnya terlihat panik sehingga membuat polisi curiga.

"Akhirnya, dia (Agung Purnomo) mengakui perbuatannya meminta pacarnya, yang masih seorang pelajar, untuk menggugurkan kandungan dengan meminum obat yang dia beli di Balikpapan," kata Kasubbag Humas Polresta Samarinda Ipda Danovan, Senin (11/9) malam.

Kepada polisi Agung mengaku awalnya berpura-pura menemukan bayi terbungkus kantong kresek yang digantung di motornya di parkiran bandara. Dia berpura-pura menelpon orangtuanya minta agar bayi itu dirawat. Tapi orangtuanya menolak dan disarankan diserahkan ke Puskesmas, lalu dilaporkan polisi.

Setelah mendengar keterangan Agung, polisi kemudian mengamankan kekasihnya yang masih berusia 16 tahun untuk dimintai keterangan.

"Dari runutan itu, akhirnya penyelidikan Polsekta Samarinda Utara berbuah hasil. Dia (Agung Purnomo) mengakui bayi itu, adalah anak yang dilahirkan oleh kekasihnya sendiri," terangnya lagi.

Sepasang kekasih itu kini ditetapkan sebagai tersangka, setelah penyidik menjeratnya Undang-undang No 35/2014 atas perubahan Undang-undang No 23/2002 tentang perlindungan anak. "Penyidik juga menjeratnya dengan pasal 346 KUHP," ucap Danovan.

Diberitakan sebelumnya, Agung Purnomo (31), petugas aviation security Bandara Temindung Samarinda, Kalimantan Timur, dibikin terkejut dengan temuan bayi perempuan masih bertali pusar, di dalam kantong plastik, Minggu (10/9) sekira pukul 17.00 Wita, saat dia berada di parkiran bandara, hendak pulang ke rumahnya.

Bayi malang itu akhirnya meninggal, sekira pukul 21.40 Wita. Hingga akhirnya, bayi itu diketahui adalah anak Agung sendiri, hasil hubungan dengan kekasihnya.