Polda Jatim Tegaskan Penembakan PPS di Madura Tak Terkait Pilpres
Merdeka.com - Polda Jatim masih mendalami motif kasus penembakan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura, Rabu (21/11). Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera kembali memastikan jika peristiwa penembakan yang menewaskan Subaidi bukan dipicu masalah perselisihan pemilihan presiden di media sosial.
"Tidak pernah ada pernyataan bila kasus pembunuhan itu terkait dengan Pilpres. Kasus ini masih diselidiki motifnya oleh penyidik," ujarnya, Senin (26/11).
Sampai saat ini penyidik belum mengetahui secara pasti motif tersangka menembak korban hingga tewas. Disinggung soal perselisihan kedua orang itu terkait perbedaan pilihan calon presiden, Barung membantahnya.
"Siapa bilang dipicu karena status Pilpres? Saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu," tegasnya.
Sebelumnya, peristiwa penembakan ini terjadi pada Rabu (21/11) sekitar pukul 13.00 WIB. Petugas Polsek Sokobanah, menerima laporan telah terjadi dugaan penganiayaan terhadap korban di Dusun Gimbuk, Desa Sokobanah Laok.
Mendapat laporan tersebut, petugas langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Korban ditemukan mengalami luka tembak dada sebelah kiri hingga menembus punggung. "Barang bukti yang kami amankan sebuah pistol rakitan dan peluru organik," imbuh Barung.
Korban sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Pamekasan, dan kemudian di rujuk ke RS Dr Soetomo Surabaya. Sayangnya, nyawa korban tidak bisa tertolong lagi. Korban meninggal dunia Kamis (22/11) pukul 16.05 WIB. Setelah itu korban langsung dibawa ke Sampang untuk dimakamkan.
Polda Jatim sudah melakukan penahanan terhadap pelaku penembakan yang diketahui berinisial IRS, dan menjerat tersangka dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca SelengkapnyaKendati menggugat proses pencalonan Gibran ke PTUN, PDIP menghormati keputusan MK yang menolak semua gugatan hasil Pilpres 2024 kubu capres-cawapres 01 dan 03.
Baca SelengkapnyaSeorang Bripda terciduk para pamen usai miliki badan terlalu kurus sampai dituduh bayar masuk polisi. Simak informasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaBawaslu siap menjalankan putusan MK mengenai Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaGuru Besar-Dosen ITB Mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai, serta menjunjung hak asasi setiap pemilih.
Baca SelengkapnyaSejumlah kader PPP dikabarkan bakal mendukung pasangan calon nomor urut dua Prabowo dan Gibran di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPer hari ini delapan hakim konstitusi sudah mulai mengagendakan RPH.
Baca Selengkapnya