
Penjelasan BRIN soal Penyebab Suhu Menyengat di Sejumlah Daerah
Berdasarkan hasil pemantauan BMKG di sejumlah daerah di Indonesia, suhu maksimum harian berkisar 35 sampai 36,7 derajat Celsius dari 2 sampai 3 Oktober 2023.
Berdasarkan hasil pemantauan BMKG di sejumlah daerah di Indonesia, suhu maksimum harian berkisar 35 sampai 36,7 derajat Celsius dari 2 sampai 3 Oktober 2023.
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eddy Hermawan menjelaskan penyebab suhu udara di sejumlah daerah di Indonesia belakangan menjadi menyengat.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berdasarkan hasil pemantauan di sejumlah daerah di Indonesia suhu maksimum harian berkisar 35 sampai 36,7 derajat Celsius dari 2 sampai 3 Oktober 2023 pagi.
Eddy menjelaskan bahwa suhu udara yang menyengat dipengaruhi oleh fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang diprakirakan mencapai puncak pada Oktober 2023.
"Kenapa Oktober panas banget? Kalau hanya El Nino 3,4 saja kita akan terkecoh, tapi puncak IOD itu sepertinya jatuh pada Oktober," kata Eddy Saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (3/10), demikian dikutip Antara.
"Pemanasan berasal dari wilayah timur, yaitu Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Jawa Timur termasuk Surabaya. Tidak ada El Nino saja panasnya seperti itu di Surabaya, (apalagi) ditambah El Nino dan IOD yang mencapai puncak periode Oktober," ujar dia.
"Karena awan-awan ditarik menuju ke lautan Pasifik, jadi langit tidak ada penghalang sinar matahari," kata Eddy.
Eddy menjelaskan pula bahwa wilayah Indonesia membentang dari 6 derajat Lintang Utara sampai 11 derajat Lintang Selatan dan mayoritas berada di belahan bumi selatan sehingga kondisinya menjadi lebih panas ketika ada pergerakan semu matahari ke bagian bumi selatan.
Kondisi yang demikian, ditambah adanya El Nino dan IOD --perbedaan suhu permukaan laut di Laut Arab (Samudra Hindia bagian barat) dan Samudra Hindia bagian timur di selatan Indonesia-- membuat suhu udara di sejumlah daerah di Indonesia meningkat signifikan pada Oktober 2023.
Pada pertengahan Oktober 2023, suhu udara maksimum diprakirakan mencapai 43 derajat Celsius di Kota Surabaya, 40 derajat Celsius di Kota Semarang, dan 37 derajat Celsius di Jakarta.
Pemerintah sudah menyampaikan imbauan kepada warga untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, memperbanyak konsumsi air putih, dan menjaga stamina tubuh saat cuaca panas agar terhindar dari gangguan kesehatan.
Suhu udara yang menyengat dipengaruhi fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
El Nino adalah fenomena global yang terjadi hampir di seluruh negara yang terletak pada garis ekuator, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaFenomena iklim El Nino harus diantisipasi oleh berbagai pihak. Hal ini penting mengingat dampaknya yang luas, khususnya terhadap sektor pertanian dan pangan.
Baca SelengkapnyaFenomena ini berdampak besar terhadap aspek kehidupan di wilayah tersebut.
Baca Selengkapnyamengatakan, penanaman padi dilakukan pada bulan Agustus dan diprediksi bisa mulai panen pada November 2023 yang akan datang.
Baca SelengkapnyaHarga pangan di Indonesia sejauh ini masih aman, hanya harga ayam dan telur yang mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaWakapolri, Komjen Agus datang ke Banjar dan terjun langsung melakukan panen sekaligus menanam padi bersama masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau tahun 2023 yang berkepanjangan sebagai akibat dari fenomena El Nino menyebabkan kelangkaan air di sejumlah daerah di Indonesia.
Baca Selengkapnya