Pengakuan model panas Jelly Jelo ditawari main film porno di Jepang

Merdeka.com - Film porno menjadi salah satu industri terbilang besar di Jepang. Rupanya, industri film dewasa itu seolah kehabisan stok. Kini mereka mencoba membujuk model-model pria dewasa asal Indonesia buat direkrut menjadi artis dalam industri film porno mereka.Pengakuan ini terlontar dari Jelly Jelo. Wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat, juga seorang model majalah pria dewasa ini mendapatkan tawaran buat menjadi artis film porno Negeri Sakura. Bayarannya pun tak tanggung-tanggung. Untuk sekali main, Jelly USD 10 ribu. "Aku pernah ditawari buat main film dewasa sama rumah produksi Jepang. Tetapi aku tolak," ujar Jelly saat berbincang dengan merdeka.com di Mall Kuningan City, Jakarta Selatan, Selasa sore lalu.

jelly jelo ©2016 instagram.com/jelly jelo

Menurut Jelly, tawaran itu masuk melalui kotak pesan akun media sosialnya. Isinya adalah sebuah tawaran untuk mengikuti casting bakal artis film porno Jepang. Namun Jelly tak tergiur dengan bayaran dijanjikan. Sebagai model majalah pria dewasa, dia pun mengaku memang sering mendapatkan tawaran berbau negatif. "Tiba-tiba ada email masuk aja. Aku ditawarin buat casting. Per episode dibayar USD 10 ribu," katanya.

jelly jelo ©2016 jelly jelo

Melongok industri film porno Jepang memang mencengangkan. Awal tahun lalu Jepang berhasil menyaingi Amerika dalam hal produksi film porno. Setidaknya saban tahun, Jepang menghasilkan 4.000 film porno. Peluang Industri ini pun terbilang menjanjikan. Apalagi kebanyakan perempuan berusia 19 tahun kebanyakan menjadi bintang dalam industri ini.

jelly jelo ©2016 instagram.com/jelly jelo

Mungkin kah Jepang kehabisan stok wanita untuk dipopulerkan seperti Maria Ozawa? Bisa jadi demikian. Apalagi dalam Industri film porno Jepang, wanita berusia 23 tahun dianggap sudah tua untuk ikut dalam produksi film dewasa ini.

jelly jelo ©2016 instagram.com/jelly jelo

(mdk/did)