Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasukan Garuda di Darfur, merebut hati rakyat & menuai pujian PBB

Pasukan Garuda di Darfur, merebut hati rakyat & menuai pujian PBB Pasukan Garuda patroli di Sudan. ©2017 puspen tni

Merdeka.com - Pasukan Garuda di bawah bendera PBB tengah bertugas di Darfur, Sudan. Sudah bertahun-tahun konfik berdarah terjadi di wilayah timur laut Benua Afrika itu.

Konflik pertama pecah pada 2003, pemberontak mengangkat senjata melawan pemerintahan Khartoum. Mereka menuntut pembagian lebih besar atas sumber-sumber daya dan kekuasaan. Diperkirakan 300.000 orang tewas selama konflik berlangsung.

Misi Uni Afrika dan PBB (UNAMID) dikerahkan sejak 2007. Sejak dua tahun lalu, Pasukan Garuda ikut dalam misi perdamaian di sana.

Kini yang bertugas di Darfur adalah Indonesian Battalion (Indobatt) 03 di bawah pimpinan Letkol Inf Syamsul Alam.

Salah satu tugas mereka adalah menggelar patroli rutin dan mengawal logistik milik Perserikatan Bangsa Bangsa. Tugas yang beresiko ini dijalankan lancar tanpa hambatan. Pasukan Indonesia diterima dengan baik oleh masyarakat setempat.

"Pasukan Indonesia mudah diterima di wilayah misi ini, dengan kemampuan tugas teritorial, keramahan kultur sosial budaya serta dikenal ramah-tamah, murah senyum, tegur sapa dan diterima dekat dengan warga lokal saat berinteraksi terhadap warga sipil dan anak-anak," ujar Letkol Syamsul.

Dengan sikap ramah, TNI berharap dapat membantu masyarakat Sudan melupakan trauma akibat konflik berkepanjangan.

pasukan garuda patroli di sudan

Kegiatan patroli ini dilaksanakan setiap hari baik siang maupun malam, tergantung kebutuhan PBB. Kendaraan yang digunakan jenis Anoa (APC), LC, Truck, dan Ambulance.

"Patroli dilakukan oleh masing-masing Kompi A, B, C, dan D dibawah pimpinan Danki, Danton sesuai pembagian tugasnya. Daerah patroli di antaranya Sandikoro, Khaskhasa, Jhokana, Amara Jadid, Krinding, Ojejei, Bore Hole dan Doroti," jelasnya.

Sebelumnya, Satgas Indobatt 2 juga merebut simpati warga Darfur. Selama satu tahun bertugas di sana, pasukan TNI membangun tiga buah masjid. Salah satunya dibangun di daerah Firdhaus Village dan diberi nama 'Garuda Mosque'.

Pembangunan masjid ini menelan biaya Rp 1,7 miliar. Seluruhnya berasal dari iuran para prajurit TNI dan Pandu Sakti 97 (Alumni Akademi Militer 1997.

Duta Besar Indonesia untuk Sudan dan Eritrea Burhanuddin Badruzzaman menyampaikan rasa terima kasih sekaligus bangganya kepada Satgas Indobatt 02.

"Ini merupakan wujud diplomasi nyata dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional terutama di lingkup pemerintah Sudan," kata Dubes Burhanuddin.

Pihak Sector West yang disampaikan oleh Head Of Office Mr Oemar Kane mengungkapkan rasa terimakasih. Dia memuji pasukan TNI yang jauh lebih baik dari pasukan negara lain.

"Satgas Indobatt 02 telah menetapkan standar tinggi yang tidak dapat dibandingkan oleh TCC (Troops Contributing Country) yang lain, baik dari segi sikap, perbuatan maupun profesionalisme dalam bertugas," katanya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Hadiri Sidang PTUN, Negara Dianggap Abai pada RUU Masyarakat Adat
Tak Hadiri Sidang PTUN, Negara Dianggap Abai pada RUU Masyarakat Adat

Pemerintah tak hadir dalam sidang lanjutan gugatan atas abainya negara dalam pembentukan RUU Masyarakat Adat

Baca Selengkapnya
TNI Jelaskan Pembangunan Lahan Gudang Amunisi Kodam Jaya, Dimulai Tahun 1980 Sebelum Ada Perumahan Warga
TNI Jelaskan Pembangunan Lahan Gudang Amunisi Kodam Jaya, Dimulai Tahun 1980 Sebelum Ada Perumahan Warga

TNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga

Baca Selengkapnya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Digugat AMAN soal RUU Masyarakat Adat, DPR Bilang Begini
Digugat AMAN soal RUU Masyarakat Adat, DPR Bilang Begini

Aliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai

Baca Selengkapnya
Mengenal Mardiah, 'Duta' Pengentasan Kemiskinan Perkotaan dari Cipedak
Mengenal Mardiah, 'Duta' Pengentasan Kemiskinan Perkotaan dari Cipedak

Sosok Mardiah bukan sekadar pelaku usaha camilan ringan. Dia seperti duta pengentasan kemiskinan perkotaan dari Cipedak.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Perang Badar: Penyebab, Tokoh yang Terlibat dan Dampaknya
Sejarah Perang Badar: Penyebab, Tokoh yang Terlibat dan Dampaknya

Perang Badar merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan tahun 2 H (13 Maret 624 M) di kota Badar.

Baca Selengkapnya
9 Agustus Peringati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, Ini Sejarahnya
9 Agustus Peringati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, Ini Sejarahnya

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan masyarakat adat di dunia.

Baca Selengkapnya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.

Baca Selengkapnya