Menkes Rencanakan Vaksinasi Berbayar, Bebas Pilih Seperti Beli Obat di Apotek
Merdeka.com - Pemerintah hanya akan membiayai program vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat penerima bantuan iuran (PBI) mulai tahun 2022. Selain itu, pemerintah akan menerapkan vaksin berbayar kepada masyarakat.
"Rencananya nanti, yang tahun depan negara hanya akan membayari yang PBI," ujar Budi saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, Senin (13/9).
Rencana yang disusun pemerintah, program vaksin Covid-19 bagi masyarakat PBI meliputi suntikan dosis pertama, kedua, dan ketiga atau booster. Vaksin untuk masyarakat PBI akan ditanggung APBN.
"PBI akan mendapatkan satu kali booster. Kebutuhan dosisnya adalah sejumlah orang yang mendapatkan booster, ditambah buffer 10 persen," kata Budi.
Pemerintah juga masih membiayai vaksinasis Covid-19 untuk anak usia 12 tahun. Pemerintah menargetkan 4,4 juta anak akan menerima dua dosis vaksin.
Pekerja Bukan Penerima Upah Kelas III (PBPU) juga akan masih menerima vaksin gratis, termasuk booster. Biayanya ditanggung oleh pemerintah daerah.
"Nanti kita akan alokasikan dana bagi Pemda untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga, tapi nanti akan menjadi beban Pemda, nanti kita atur," jelas Budi.
Di luar dua kategori itu, masyarakat bisa membeli vaksin secara mandiri. Termasuk juga vaksin booster. Masyarakat bisa memilih sendiri vaksin yang disediakan pemerintah. Kata Budi, seperti membeli obat di Apotek.
"Sisanya, rakyat bisa membeli vaksinnya sendiri, jenis vaksinnya nanti akan kita tentukan yang sudah mendapatkan emergency use listing dari WHO. Dan orang-orang bisa memilih vaksinnya apa, sama seperti beli obat di apotek," kata Budi.
Namun, skema vaksinasi di tahun 2022 itu masih berupa rencana yang disusun pemerintah dan belum final. Kata Budi, masih banyak hal yang perlu dipertimbangkan.
"Ini masih rencana, kita masih perlu memfinalkan lagi dengan teman-teman di pemerintahan, satu atau dua kali putaran, tapi untuk update teman-teman di DPR," kata Budi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaJokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!
Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaVaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis
Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varianย JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya
Total jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca Selengkapnya