Menelusuri Kolam Eks Tambang Batubara di Samarinda yang Menewaskan Bocah Ahmad
Merdeka.com - Bocah Ahmad Setiawan (10) murid kelas IV SD meninggal di kolam bekas tambang batubara di Samarinda, Kalimantan Timur. Ahmad menjadi korban ke-35 yang meregang nyawa kolam eks tambang batubara di Kalimantan Timur.
merdeka.com coba mendatangi lokasi pada Senin (24/6) sore. Dari pusat Kota Samarinda, jarak sampai ke lokasi sekitar 8 kilometer atau lebih kurang 15-20 menit. Tiba di Jalan Gang Saka harus berjalan mesti berjalan kaki 500 meter atau lebih kurang 30 menit untuk sampai ke lokasi. Medan yang dilalui sedikit menantang, harus melewati jalan perbukitan naik dan turun, khas area pertambangan batubara.
Sebelum masuk ke lokasi tambang, berdiri baliho proyek perumahan oleh kontraktor swasta. Satu unit rumah tipe 36 sedang dibangun tukang bangunan di lokasi.
Di dekat kolam maut yang merenggut nyawa bocah Ahmad, ada bekas galian lain sedalam sekitar 5-6 meter. Pada bagian dinding bekas galian terlihat emas hitam.
Sejak awal berjalan kaki hingga tiba di kolam dengan warna air hijau kebiruan itu, sama sekali tidak terlihat plang peringatan, pagar pembatas maupun sekuriti. Padahal hal itu menjadi kewajiban perusahaan usai menambang emas hitam. Sebab secara kasat mata, kolam itu terlihat dangkal.
Koordinator Inspektur Tambang Dinas ESDM Kalimantan Timur, Deni Wibawa, menerangkan dilihat dari titik koordinat, kolam itu bekas galian tambang PT IBP pengantong izin pertambangan dari Kementerian ESDM.
"Lokasi ini, ditambang dari tahun 2008 sampai 2013. Dari penjelasan PT IBP, laporan triwulan I 2019, lokasi ini direklamasi termasuk penutupan lubang bekas tambang dan selesai tanpa genangan air sama sekali. Meski memang belum melakukan proses vegetasi," sebut Deni.
Namun, kata Deni, dari hasil investigasi yang dilakukannya, jika mengamati bentuk bekas galian, ada pihak lain yang membuka kembali lubang bekas tambang menggunakan alat berat pada Maret 2019 lalu.
"Dibuka oleh siapa, saya tidak tahu. Itu ranah polisi. Memang, perusahaan (PT IBP) harus terus mengontrol di area konsesinya," terang Deni.
Ketika ditanya soal kewajiban perusahaan, apalagi perusahaan tambang besar yang mendapat izin Kementerian ESDM, untuk memasang plang peringatan agar warga tidak mendekat maupun pagar keliling, Deni tidak menjelaskan gamblang.
Yang menarik, begitu merdeka.com kembali dari penelusuran kolam bekas tambang itu, terlihat ada ekskavator di sekitar lokasi kolam. Belum tahu jelas apakah ekskavator itu, yang melakukan aktivitas galian. Namun demikian, entah di mana pengemudi ekskavator itu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaLedakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaGantikan Batu Bara, 30 Ton Olahan Sampah Dipasok ke Pabrik SBI untuk Jadi Bahan Bakar
Langkah ini untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, sekaligus membantu perusahaan mendapatkan sumber energi alternatif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Labuhan Batu Erik Adtrada Ritonga Terjaring OTT KPK atas Kasus Suap
KPK mengumumkan telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi Komoditi Timah, Ditahan di Rutan Pondok Bambu
Sudah ada sembilan tersangka dari puluhan saksi diperiksa Kejagung,
Baca SelengkapnyaTak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaSungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya
Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaSungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun
Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaPemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa di Pulau Bawean Selama 21 Hari
Pemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca Selengkapnya