Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Masyarakat Harus Siap Hidup Dalam Waktu Panjang Bersama Covid-19

Masyarakat Harus Siap Hidup Dalam Waktu Panjang Bersama Covid-19 ilustrasi corona. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Ahli Kesehatan Masyarakat, Dr Hermawan Saputra mengatakan bahwa masyarakat harus siap hidup dalam waktu panjang yang bersama Covid-19. Hal itu bila pernyataan pemerintah untuk berdamai dengan Covid-19 dan menganjurkan tatanan kehidupan baru diterapkan.

"Ya kalau kita menyikapi pernyataan pemerintah tentang beradaptasi berdampingan dengan Covid-19. Tandanya masyarakat kita harus siap hidup dalam waktu yang cukup panjang, atau maraton, napas kita harus panjang dalam menghadapi virus ini," ujar Hermawan saat dihubungi merdeka.com, Jumat (15/5).

Berbagai macam anjuran pemerintah, lanjut Hermawan, membuktikan ketidaksiapan dalam segala aspek. Mulai dari kedisiplinan masyarakat, fasilitas penanganan, kemampuan pemerintah dalam pemeriksaan, termasuk penanganan ekonomi pemerintah yang serba terbatas.

"Jadilah saya pikir ini opsi yang tidak menguntungkan tenaga kesehatan. Jadi ya pandangan saya Covid-19 di Indonesia itu berbeda dengan negara lain yang bisa lebih ketat, lebih komitmen, lebih sigap, akhirnya mereka bisa melawati titik kritisnya," terangnya.

Walaupun di tengah angka kasus yang semakin tinggi, dia mengatakan, artinya pemerintah meminta pada masyarakat agar memiliki daya tahan, memiliki kesabaran yang lebih baik untuk bersama Covid-19 selama tahun 2020.

Imbauan Berisiko

Lebih jauh, Hermawan mengatakan bahwa berdamai, tatanan kehidupan baru menjadi imbauan yang berisiko. Hal itu karena tidak ada jaminan yang bisa diberikan pemerintah.

"Ini sebenarnya imbauan yang berisiko tetapi pemerintah terlihat belum siap untuk menjamin segala aspeknya. Ya, seperti saat aspek moda transportasi di buka, langsung begitu menumpuknya bandara ini jadi sebuah ironi, bahkan itu belum menjadi puncaknya," tuturnya.

Kendati demikian, dia meminta kepada pemerintah daerah yang memiliki pengambilan keputusan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam mengatur masyarakat. Supaya bisa mempertimbangkan aspek karakter, kesehatan, budaya masyarakat di daerahnya masing-masing.

"Nah sekarang ini payung kebijakan itu sangat tergantung dari peran teknis kepala daerah. Tentu harapannya kepada pada gubernur, bupati, walikota harus siap untuk melihat daerahnya, lebih melihat karakter daerahnya. Jika harus berdamai dengan Covid-19 pemerintah daerah lah yang ambil keputusan," jelasnya.

Menurutnya, dengan penerapan PSBB secara serentak dan efektif selama dua minggu kedepan itu lebih baik. Dibandingkan kita harus berdamai tanpa aturan, serasa permasalahan ini dilimpahkan ke individu-individu, untuk hidup berdampingan sepanjang waktu bersama Covid-19.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui

Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19

Baca Selengkapnya
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?
Gejala DBD Berubah pada Penyintas Covid-19, Sejauh Apa Bahayanya?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.

Baca Selengkapnya
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat

Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya