Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur mulai melakukan vaksinasi Covid-19. Pencanangan vaksin sinovac di perbatasan RI-RDTL itu pertama diberikan kepada Bupati Willybrodus Lay, Kamis (4/2).

Menurut Willybrodus Lay, jutaan masyarakat di seluruh Indonesia sangat rentan tertular covid-19, termasuk Kabupaten Belu. Sehingga segera dilakukan intervensi, tidak hanya dari sisi penerapan protokol kesehatan namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif, untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit melalui upaya pemberian vaksin.

"Mari bersama kita sukseskan kegiatan penyuntikkan Vaksin sinovac Covid-19, dengan tetap patuh dan disiplin menerapkan upaya pencegahan lainya, sesuai rekomendasi WHO, untuk sering mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, menerapkan etika batuk atau bersin, serta isolasi bagi yang sakit dan karantina untuk kontak erat. Serta penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), untuk memutus mata rantai penularan di Indonesia, khususnya kabupaten kita ini,” ujar dia.

Selain bupati, vaksinasi yang dilakukan di Rumah Sakit Bantuan (Rumkitban) TNI Angkatan Darat Atambua itu, diberikan juga kepada pekerja media. Jurnalis yang menerima vaksin bersama 10 pejabat lain adalah, Ketua Pena Batas Belu Evan Dile Payong.

Menurut Evan, sebagai jurnalis yang berada paling depan dalam satu peristiwa, sangat berpeluang terpapar Covid-19 sehingga vaksin sangat penting baginya.

"Sebagai pekerja media yang bertugas di wilayah kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan Negera Timor Leste, saya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah dalam hal ini dinas kesehatan, yang sudah memilih jurnalis ikut ambil bagian dalam pencanangan vaksin sinovac hari ini," Ungkap kontributor MNC Media itu.

Evan mengakui, sebelum disuntik vaksin dirinya merasa gugup dengan alasan akan terjadi sesuatu, pasca disuntik vaksin. Namun efek samping yang dipikirkan itu tidak nampak setelah 30 menit menerima vaksin.

"Memang sebelum disuntik vaksin ada rasa gugup dan ketakutan bagaimna efek dan dampak dari vaksin ini. Namun setelah mendapat penjelasan dan divaksin, saya merasa senang dan juga bangga karena kita pekerja media masih diperhatikan oleh pemerintah," kata dia.

Dia berharap kepada seluruh masyarakat Kabupaten Belu untuk menyiapkan diri dan bersedia untuk disuntik vaksin, sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran covid- 19.

Pencanangan vaksin tahap pertama di Kabupaten Belu diawali dengan pemberian kepada 10 orang pejabat publik. Selanjutnya Jumat (5/2) besok mulai diberikan kepada seluruh tenaga kesehatan.