Marak Kerusuhan di Lapas, Ditjen dan Dirjen PAS Dinilai Pantas Dicopot
Merdeka.com - Belum lama terjadi kerusuhan di Lapas Narkotika Kelas III, Langkat, Sumatera Utara dan Rutan kelas II B Siak Sri Indrapura, Siak, Riau yang berujung pada pembakaran oleh narapidana. Pucuk pimpinan Kementerian Hukum dan HAM seperti Dirjen PAS pun diminta mengundurkan diri dari jabatannya.
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardian menilai, pembakaran lapas dan rutan disebabkan kurangnya pengawasan dan keamanan di dalamnya. Dari situ, pembenahan jajaran lapas dan rutan artinya mesti dilakukan.
Salah satunya dengan mengganti Direktur Keamanan dan Ketertiban Ditjen PAS Lilik Sujandi hingga Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami.
"Bila hulunya dibenahi, hilirnya pasti akan baik. Tak ada lagi kericuhan yang menyebabkan pembakaran rutan maupun lapas," tutur Trubus dalam keterangannya, Selasa (25/6).
Trubus menyebut, kerusuhan dalam jeruji besi tidak tertangani dengan baik lantaran koordinasi antara pihak lapas atau rutan dengan TNI Polri yang kurang baik.
"Yang saya tangkap, selama ini dari pihak lapas maupun rutan, biasanya mencoba menyelesaikan sendiri. Kalau tak bisa baru mereka meminta bantuan," jelas dia.
Lebih lanjut, setiap permasalahan yang terjadi di lapas atau rutan akan selalu ditimpakan sepenuhnya kepada Kalapas atau Karutan. Sementara yang juga dibutuhkan adalah upaya pembenahan menyeluruh.
"Pucuk tertinggi yang seharusnya mengambil sikap atas gagalnya masalah ini," Trubus menandaskan.
Sebelumnya, ratusan narapidana membakar rumah tahanan (Rutan) Kabupaten Siak, Riau, Rabu 11 Mei 2019 sekitar pukul 01.00 WIB. Rutan yang dihuni sekitar 648 narapidana itu ludes dilahap si jago merah.
Napi diduga mengamuk dan menyerang para sipir yang berjaga. Usai kejadian, tim personel Polres Siak dibantu anggota Kodim 0303 Bengkalis melakukan penjagaan ketat di lokasi kejadian.
Tidak lama, kejadian serupa terjadi di Lapas Klas III Narkotika, Langkat, Sumut, pada Kamis 16 Mei 2019 yang juga mengakibatkan ratusan narapidana melarikan diri. Bukan hanya melakukan perusakan, mereka juga membakar sejumlah kendaraan bermotor.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
UU Pemilu Digugat Lagi, Batas Usia Capres Maksimal 65 Tahun & Maju Pilpres Dibatasi 2 Kali
Aturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca SelengkapnyaPadat, Pemudik Mengantre di Pelabuhan Merak Hingga Satu Jam
Jasa Marga Juga memprediksi puncak arus mudik lebaran 2024 akan jatuh pada 6 April 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar soal Ratusan Kader PDIP Mundur: Hilang Satu Tumbuh Seribu
Langkah ratusan kader PDIP tersebut menyusul Maruarar Sirait yang telah pamit lebih awal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk
Debat ini pada intinya dapat memaparkan visi dan misi perubahan yang digagasnya.
Baca SelengkapnyaCak Imin Bakal Laporkan Dugaan Kecurangan Pilpres di Kabupaten Batubara Jika Terbukti
Dalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaTak Lapor Dana Kampanye, Bawaslu Diskualifikasi 5 Parpol
Bawaslu masih menunggu pengajuan sengketa dari parpol apabila merasa rugi karena didiskualifikasi.
Baca SelengkapnyaPuan Buka Peluang Ganjar Merapat ke Kubu Anies Bila Pilpres Dua Putaran
Puan menyebut, yang terpenting saat ini Pilpres berjalan baik,lancar dan juga jujur.
Baca SelengkapnyaNaik 2 Kali Lipat, Intip Gaji Petugas KPPS di Pemilu 2024
Kenaikan gaji KPPS pada Pemilu 2024 melihat kompleksitas dan tanggung jawab yang diemban petugas dalam pemilu serentak.
Baca SelengkapnyaBikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca Selengkapnya