Laporan dicabut, pelaku penggesek kelamin di Transjakarta bebas
Merdeka.com - NT (32), korban pelecehan seksual di dalam bus Transjakarta koridor 9 jurusan Pinang Ranti-Pluit mencabut laporan perihal peristiwa yang dialaminya. NT sendiri menjadi korban tindakan asusila pelaku atas nama Johari yang dengan sengaja menggesek-gesekan alat kemaluannya saat berdiri di belakang korban.
Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Aswin menuturkan korban yang sudah diperiksa di Mapolres Jakarta Selatan tiba-tiba mencabut laporan yang telah ia buat.
"Korban tidak jadi bikin laporan. Karena malu mungkin ya," ujar Aswin dalam pesan singkatnya, Senin (29/7).
Saat ditanya terkait apakah pelaku diamankan atau tidak, Aswin beralasan karena kasus tersebut masuk dalam delik aduan, maka pelaku dibebaskan.
"Karena ini delik aduan, jadi ya dibebasin. Pelaku kita lepas, tapi dengan membuat surat perjanjian, agar dia nggak ulangin lagi," tambahnya.
Saat ditanya jaminan pelaku yang melakukan hal serupa seperti Johari, Aswin melempar hal tersebut ke bagian pengamanan internal pengelola bus Transjakarta.
"Nanti akan ada pengamanan, tapi kan sebenernya ini bukan tugas polisi juga ya, tapi pengelola Transjakarta, gmana supaya hal tersebut nggak ada lagi," tandasnya.
Sebelumnya, NT (32) mengalami pelecehan seksual saat naik bus Transjakarta dari Halte Cawang BNN merasa aneh dengan penumpang lelaki yang berada tepat di belakangnya. Lantas korban pun berteriak lantaran di bagian belakang tubuhnya terdapat cairan yang diduga sperma.
Benar saja, saat dipergoki, penumpang lelaki tersebut menampakan alat kelaminnya. Teriakan korban membuat menarik perhatian penumpang lainnya dan membuat pelaku tidak bisa berkutik lagi.
Pelaku pun diringkus di Halte Pancoran untuk kemudian dilaporkan ke Polsek Pancoran.
"Pelaku gesek-gesek belakang korban sampai keluar air maninya," kata Ubaedillah yang menemani korban melapor di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (29/7).
Johari pun mengelak meski ada bukti yang ditemukan ini. Dia mengaku tidak melakukan pelecehan, saat peristiwa ini terjadi situasi memang berdesakan. Dia juga tidak mengakui jika desak-desakan itu dilakukan sengaja.
"Tadi itu desak-desakan. Saya nggak tau itu cairan apa," kata Johari yang mengaku warga Ciracas dan naik bus TransJakarta dari TMII.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh
Saat sampai di perlintasan sebidang Cikadupateh, para petugas dan relawan yang berjaga dengan sigap menghentikan truk pemadam kebakaran tersebut.
Baca SelengkapnyaKejar-Kejaran Mobil Pembawa Ratusan Ribu Rokok Ilegal di Tol Transjawa Berakhir Kecelakaan
Bukannya berhenti, sopir pembawa rokok ilegal malah kabur saat diberhentikan petugas
Baca SelengkapnyaKAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
17 Pemuda di Jakarta Timur Bawa Sajam Buat Tawuran
Ketika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaKawanan Penjambret yang Viral Gunakan Jalur Transjakarta di Kelapa Gading Digulung Polisi
Kawanan penjambret bersenjata tajam yang sempat viral diringkus anggota Polsek Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaPersiapan Mudik Lebaran 2024, Korlantas Polri Cek Jalur Tol Jakarta-Merak hingga Rest Area
Untuk menghindari kemacetan, nantinya kendaraan yang berada di dalam rest area akan dibatasi waktunya
Baca SelengkapnyaPemudik Harus Istirahat, Ini Titik Lelah yang Melintas di Tol Trans Jateng
Ruas tol lainnya yang memicu sopir kehabisan tenaga yakni ruas Tol Semarang-Solo.
Baca SelengkapnyaPemotor Tewas dengan Sejumlah Luka di Mampang, Polisi: Diduga Korban Tawuran
Seorang pemotor tewas dengan sejumlah luka setelah diserang orang tak dikenal (OTK) saat berkendara di Jalan Bangka, Mampang Parapatan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaIntip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan
Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca Selengkapnya