Koordinator Aksi Mahasiswa Aceh yang Usir Paksa Rohingya Buka Suara Terkait Dugaan Hubungan dengan Gerindra
Sebelumnya diberitakan, aksi pengusiran paksa pengungsi Rohingya dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus di Banda Aceh.
Sebelumnya diberitakan, aksi pengusiran paksa pengungsi Rohingya dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus di Banda Aceh.
Koordinator mahasiswa yang melakukan aksi pengusiran paksa pengungsi Rohingya dari Gedung Balai Meuseuraya Aceh (BMA), T Warija Arismunandar membantah tudingan aksi yang mereka lakukan ditunggangi pihak tertentu.
Dia mengaku demontrasi yang dilakukan mahasiswa murni karena menyuarakan keresahan masyarakat atas banyaknya kedatangan pengungsi Rohingya ke Aceh belakangan ini.
Warija mengatakan aksi mereka kemarin itu tidak anarkis. Dia mengklaim ada pihak-pihak yang sengaja memprovokasi aksi para mahasiswa.
"Kami mahasiswa tidak mengenal sosok provokator tersebut. Yang kami suarakan ini kan isu internasional. Tapi kenapa mesti menyerang pribadi saya," kata Warija, Jumat (29/12).
Warija turut membantah tudingan yang menyebut dia punya kedekatan dengan partai Gerindra, apalagi dengan Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Namun dia membenarkan sebagai bagian dari Barisan Muda Hadi Surya, seorang anggota DPRK Aceh Selatan dari partai berlambang Garuda itu.
"Saya memang di barisan itu untuk membantu masyarakat korban banjir di Aceh Selatan ketika itu. Kita datang ke sana untuk mengantarkan bantuan," ujar Warija.
"Itu masa lalu saya yang sudah selesai. Saya sudah bebas murni," kata Warija.
"Saya mahasiswa aktif, bulan dua nanti insyaallah sidang (skripsi)," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi pengusiran paksa pengungsi Rohingya dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus di Banda Aceh. Pengungsi yang berada sementara di gedung BMA diangkut pakai truk ke Kantor Kanwil Kemenkum HAM Aceh, pada Rabu (27/12) lalu.
Mahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaWarija divonis 2 tahun penjara pada September 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca SelengkapnyaTiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaSebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Prabowo juga meminta pendukungnya tidak turun ke jalan, mengutamankan persatuan dan keutuhan.
Baca SelengkapnyaWarga menilai pengungsi Rohingya memanfaatkan kebaikan orang Aceh.
Baca SelengkapnyaKetiga pengungsi Rohingya yang lari tersebut adalah laki-laki, Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19).
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca Selengkapnya