Komisioner KPK Terpilih: Koruptor Kita, Rata-Rata IPK-nya Tinggi
Merdeka.com - Komisioner KPK terpilih Nurul Ghufron mengajak semua pihak untuk mewujudkan rasa cinta tanah air melalui sikap yang menghindari perbuatan korupsi. Ajakan tersebut terutama juga kepada NU yang selama ini cukup keras menyikapi gerakan radikal.
"Kita sering merespon keras ketika ada radikalisme. Mari kita warga NU, buktikan rasa cinta pada negara, hubbul wathon minal iman (cinta negara sebagian dari iman) supaya tidak hanya jargon tapi terwujud pada tindakan," katanya di Pondok Pesantren Raden Rahmat Sunan Ampel (PPRSA), Jember, Jawa Timur, Sabtu (2/11).
Sebagai salah satu ormas terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) punya peran besar dalam mencegah perilaku korupsi di Indonesia. "Kalau semua warga NU tidak terlibat korupsi, insyaAllah Indonesia akan lebih baik," ujarnya.
Ghufron mengungkapkan, pencegahan korupsi harus dilakukan secara berimbang, antara sistemik dan kemauan individu. "Mau sebagus apapun sistemnya kita perbaiki, kalau individunya imannya tidak kuat, maka dia akan bisa mencari celah. Di sinilah pentingnya pendidikan kita orang terdidik yang berintegritas," jelasnya.
Karena itu, dia mengkritik sebagian mahasiswa saat ini yang cenderung hanya mengejar nilai dan gelar semata, tanpa melihat proses di baliknya. Kondisi ini bisa cenderung menumbuhkan sikap tidak jujur yang bisa berpotensi menghasilkan perilaku korupsi.
"Koruptor kita, rata-rata mungkin yang IPK nya tinggi, makanya bisa jadi pejabat. Ini berbeda misalnya, dengan para cendekia pendahulu kita, seperti Bung Karno dan KH Hasyim Asyari. Kenapa? Karena mereka cinta pada NKRI ini. Kalau sudah cinta, maka jangankan korupsi, apa yang dipunya juga akan diberikan kepada negara ini," tutup Ghufron.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaKetua KPK Singgung Oknum Bekingi Korupsi di Sektor Tambang Depan 3 Paslon Capres-Cawapres
Nawawi mengatakan, praktik korupsi masih marak terjadi di pelbagai sektor.
Baca SelengkapnyaRektor Mundur, Kejati Pastikan Kasus Dugaan Korupsi di UNS Tetapi Diselidiki Sambil Tunggu Hasil BPKP
Pemeriksaan BPKP untuk mengaudit, investigasi atau mengetahui berapa besar kerugian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Komisi III DPR Sudah Ingatkan Potensi Korupsi Timah: Angkanya Fantastis
Politikus Partai Gerindra tersebut juga mengungkap bahaya dari korupsi SDA yang bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSudah Naik Penyidikan, KPK Beberkan Modus Korupsi LPEI Rugikan Negara Rp3,4 Triliun
KPK membeberkan ada tiga perusahaan terlibat terindikasi fraud atau kecurangan hingga mengakibatkan negara rugi Rp3,4 triliun.
Baca SelengkapnyaDitetapkan KPK sebagai Tersangka Korupsi, Begini Reaksi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor menyatakan menghormati langkah (KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka korupsi.
Baca SelengkapnyaKPK Beberkan Baru 29,55 Persen Legislator yang Lapor LHKPN, 6 Menteri Jokowi Belum Setor
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis tingkat kepatuhan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Tahun 2023
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan Kepala Puskesmas Bojong Tersangka Korupsi, Potong & Lakukan Pungutan dari Anggaran
Sebanyak 48 orang saksi diperiksa sebelum penetapan tersangka
Baca SelengkapnyaAda 431 Kasus Korupsi Diusut Polisi di Tahun 2023, Kerugian Negara Capai Rp3,6 Triliun
Polri juga menetapkan 887 tersangka tersangka kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) sepanjang tahun 2023.
Baca Selengkapnya