Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepala BNPT resmikan masjid di pesantren asuhan mantan teroris

Kepala BNPT resmikan masjid di pesantren asuhan mantan teroris Komjen Polisi Suhardi Alius di Unhas. ©2016 merdeka.com/salviah ika padmasari

Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius meresmikan masjid dan ruang belajar di Pondok Pesantren Al-Hidayah yang diasuh mantan terpidana kasus terorisme Khairul Ghazali di Sei Mencirim, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat.

Suhardi mengatakan masjid itu hadir untuk mendidik anak-anak dari doktrin-doktrin yang tidak benar mengingat sebagian besar para santri yang ada di pesantren tersebut adalah anak-anak dari para pelaku tindak pidana terorisme.

"Anak-anak harus diberi pendidikan yang baik dan benar agar terhindar dari paham dan aksi terorisme," katanya saat meresmikan masjid yang dibangun menggunakan dana sumbangan para donatur itu, dilansir Antara, Jumat (24/2).

Dia percaya Khairul Ghazali sebagai pengasuh akan memberikan pemahaman yang benar kepada anak-anak di pesantren ini bahwa jihad yang benar itu bukan merampok atau melakukan teror.

Dikatakannya keberadaan pesantren Al-Hidayah sebagai wujud komitmen dan komunikasi yang baik antara BNPT dengan warga sekitar pesantren dalam mendukung program nasional pemerintah sekaligus sebagai kepentingan BNPT dalam melakukan pembinaan, pencegahan, mewaspadai bahaya radikalisme dan terorisme.

Dia mengatakan pembangunan masjid dan pesantren yang juga menjadi bagian dari upaya BNPT dalam menjalankan program deradikalisasi dalam membina mantan narapidana kasus terorisme dan keluarganya ini akan berlanjut ke Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.

"Di Jawa Timur, akan bicara dengan Ali Fauzi (mantan pelaku teror yang juga adik kandung terpidana mati kasus Bom Bali Amrozi) mengenai rencana ini. Jadi, ini bukan sekedar wacana, kami langsung aksi," katanya.

Sementara itu Khairul Ghazali yang pernah terlibat dalam kasus perampokan Bank CIMB Niaga pada 2010 menyatakan bersyukur karena keinginannya untuk kembali ke jalan yang benar mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

"Untuk itu, saya juga mengajak rekan-rekan saya untuk meninggalkan paham kekerasan dan kembali ke jalan kedamaian seperti yang diajarkan Islam," ujar dia.

Menurut dia radikalisme dan terorisme tidaklah sesuatu yang tiba-tiba terjadi. Ada proses panjang yang menyebabkan radikalisme dan terorisme lahir dan berkembang. Ini juga berarti bahwa penanggulangan terorisme tidak bisa dilakukan dengan singkat pula.

Secara khusus ia memberikan penekanan kepada pentingnya melindungi anak-anak dari bahaya radikalisme dan terorisme. Saat ini di pesantrennya ada 70 anak yang orang tuanya terlibat jaringan terorisme, baik langsung maupun tidak langsung.

Anak-anak yang orang tuanya memiliki keterkaitan dengan terorisme dipandangnya sangat rawan terpapar radikalisme dan terorisme karena mereka didoktrin untuk mematuhi perintah orang tua.

Dia berharap anak-anak yang dididiknya bukan saja terhindar dari bahaya radikalisme dan terorisme, tetapi juga bisa mengajak orang tua mereka untuk menyadari kesalahan dan kembali ke jalan yang benar.

"Anak-anak ini nantinya akan tahu bahwa jihad itu membangun, bukan menghancurkan. Melalui pendidikan yang benar, anak-anak dari keluarga teroris akan mengerti bahwa jihad yang dilakukan oleh orang tua mereka salah," katanya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri

Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pria di Sunter Diamankan Usai Coba Bakar Masjid, Polisi: Motif Masih Kami Dalami
Pria di Sunter Diamankan Usai Coba Bakar Masjid, Polisi: Motif Masih Kami Dalami

Disebutkan, kalau SMY adalah pria yang tertutup dan jarang bergaul dengan masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penjelasan TNI Soal Warga Labuanbatu Meninggal Usai Ditahan Saat Hendak ke Masjid karena Ada Kunjungan Jokowi
Penjelasan TNI Soal Warga Labuanbatu Meninggal Usai Ditahan Saat Hendak ke Masjid karena Ada Kunjungan Jokowi

Komandan Distrik Militer (Dandim) 0209/LB, Letkol. Inf. Yudi Ardiyan Saputro buka suara terkait meninggalnya Marhan Harahap.

Baca Selengkapnya
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
Dirikan Ponpes Sejak 2023, Intip Momen Langka Bupati Rembang Jadi Guru Ngaji
Dirikan Ponpes Sejak 2023, Intip Momen Langka Bupati Rembang Jadi Guru Ngaji

Bagi Hafidz, tidak terlalu sulit mengatur waktu antara rutinitasnya sebagai bupati maupun mengajar di pondok pesantren.

Baca Selengkapnya
Pulang Antar Anak Sekolah, Pria di Ngawi Ditangkap Densus 88 Terkait Terorisme
Pulang Antar Anak Sekolah, Pria di Ngawi Ditangkap Densus 88 Terkait Terorisme

SL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.

Baca Selengkapnya
Pensiunan Komjen Polri 'Pembasmi Teroris' Dianugrahi Bintang Mahaputra Pratama oleh Jokowi, ini Sosoknya
Pensiunan Komjen Polri 'Pembasmi Teroris' Dianugrahi Bintang Mahaputra Pratama oleh Jokowi, ini Sosoknya

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Purn) Boy Rafli Amar dianugerahi tanda penghormatan oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Kasus Penganiaayan Santri di Jambi, Polisi Bidik Tiga Tersangka Baru
Babak Baru Kasus Penganiaayan Santri di Jambi, Polisi Bidik Tiga Tersangka Baru

Polisi hingga kini menyelidiki dan membidik tiga tersangka baru dalam kematian santri tersebut.

Baca Selengkapnya