Kenapa Ada Korban Sipil Saat Pemusnahan Amunisi di Cibalong Garut? Ini Kata TNI AD
Identitas sembilan warga sipil itu telah dikantongi.

Sebanyak sembilan warga sipil ikut menjadi korban tewas dalam pemusnahan amunisi kedaluwarsa yang dilakukan TNI AD di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5) pagi tadi. Identitas sembilan warga sipil itu telah dikantongi.
Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengungkap pihaknya masih menyelidiki terkait turut jatuhnya korban jiwa dari warga sipil dalam proses pemusnahan amunisi.
"Penyebab (ledakan) masih dalam tahap penyelidikan oleh tim TNI AD termasuk terkait korban sipil," ungkap Brigjen Wahyu dalam konferensi pers.
Namun, Wahyu memastikan lokasi pemusnahan amunisi kedaluwarsa tersebut jauh dari permukiman warga. "Karena perlu kami sampaikan saat ini lahan yang digunakan untuk penghancuran amunisi itu milik BKSDA Garut yang sudah rutin digunakan untuk pemusnahan amunisi dan lokasinya jauh dari permukiman warga," tegasnya.

Berikut Identitas 13 Korban Tewas, 9 Warga Sipil dan 4 Personel TNI AD:
Data Korban Tewas:
1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan
2. Mayor Cpl Anda Rohanda
3. Agus Bin Kasmin
4. Ipan Bin Obur
5. Anwar Bin Inon
6. Iyus Ibing Bin Inon
7. Iyus Rizal Bin Saepuloh
8. Toto
9. Dadang
10. Rustiawan
11. Endang
12. Kopda Eri Priambodo
13. Pratu Aprio Setiawan
Data tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan. Begitu juga data jumlah korban, berdasarkan informasi yang dia terima dari Pasi Intel.
"Benar kejadian tersebut dan jumlah korban yang disampaikan oleh Pasi Intel. Keterangan masih dari pasi intel Kodim Garut dan saat ini Kares (Kapolres) Garut menuju lokasi," katanya saat dikonfirmasi, Senin (12/5).
"Up date selanjutnya masih dikoordinasikan oleh Kapolres Garut," pungkasnya.