Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus 2 Mahasiswa UIN Malang Tewas saat Diklat Pencak Silat Naik ke Penyidikan

Kasus 2 Mahasiswa UIN Malang Tewas saat Diklat Pencak Silat Naik ke Penyidikan Wakapolres Kota Batu Kompol Suharsono (kanan) bicara terkait kasus meninggalnya dua mahasiswa Univer. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Polres Kota Batu menaikkan status ke penyidikan terkait tewasnya dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, pada saat mengikuti diklat pencak silat Pagar Nusa.

Wakapolres Kota Batu Kompol Suharsono mengatakan bahwa penyidikan tetap dilanjutkan meskipun salah satu orang tua korban asal Lamongan, yang bernama Faisal Lathiful Fakhri telah menyampaikan bahwa pihaknya menerima kejadian tersebut sebagai suatu musibah.

"Keluarga dari pihak korban asal Lamongan, menyampaikan permohonan agar proses ini cukup sampai di sini. Beliau menerima bahwa ini adalah suatu musibah," kata Suharsono, di Kota Batu, Jawa Timur, seperti dikutip Antara, Sabtu (13/3).

Meskipun orang tua dari korban Faisal Latiful Fahri telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan memohon proses hukum dihentikan, namun, keluarga korban lain yakni Miftah Rizky Pratama belum menerima kejadian tersebut, dan menginginkan proses hukum lebih lanjut.

Suharsono menambahkan, berdasarkan hasil visum yang diterima dari Puskesmas Karangploso, Kabupaten Malang, menyatakan bahwa tidak ditemukan adanya bukti kekerasan terhadap korban Faisal Lathiful Fakhri.

"Kami sudah melakukan penyelidikan, dan dilakukan pemeriksaan saksi. Dari keterangan hasil visum medis, bahwa pada korban tidak ditemukan bukti tanda-tanda kekerasan," kata Suharsono.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Batu Jeifson Sitorus menambahkan, proses penyidikan masih terus dilakukan dan difokuskan pada korban meninggal dunia Miftah Rizky Pratama, asal Bandung tersebut.

"Perlu kita sampaikan, penyidikan tetap kita lakukan. Kita fokuskan kepada korban yang dari Bandung," kata Jeifson.

Jeifson menambahkan, proses penyidikan terus dilakukan karena pihak kepolisian menemukan bukti permulaan yang cukup, bahwa ada peristiwa tindak pidana pada pelaksanaan diklat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pagar Nusa tersebut.

Jeifson menambahkan, pihaknya juga telah menemukan sejumlah barang bukti berupa telepon seluler yang berisikan komunikasi sebelum, dan sesudah korban meninggal dunia. Selain itu, pada laptop yang diamankan juga ada dokumentasi rangkaian pelaksanaan diklat Pagar Nusa.

"Kita tingkatkan ke penyidikan, karena kita menemukan bukti permulaan yang cukup, bahwa ada tindak pidana di sana," kata Jeifson.

Dalam kesempatan itu, paman korban Miftah Rizky Pratama, Muhammad Syarif mengatakan bahwa masih ada beberapa hal yang menjadi perhatian pihak keluarga, terkait meninggalnya korban tersebut dalam pelaksanaan diklat pencak silat Pagar Nusa.

"Untuk kami, ada beberapa hal yang masih menjadi pertanyaan. Bukan kami tidak menerima kepergian keponakan kami, namun kami ingin proses hukum tetap jalan," kata Syarif.

Syarif menambahkan, beberapa pertanyaan tersebut antara lain adalah, informasi terkait kronologi kematian Miftah dari panitia, terkesan berbelit. Kemudian, pelaksanaan diklat tersebut masih bisa dilakukan meskipun saat ini terjadi pandemi Covid-19.

"Pertanyaan ketiga, disampaikan tidak ada tanda-tanda kekerasan. Namun, kami belum diperlihatkan hasil laporan visum dari pihak rumah sakit," kata Syarif.

Syarif menambahkan, saat ini, pihak keluarga masih belum memberikan izin terkait pelaksanaan otopsi terhadap jenazah almarhum Miftah. Pihaknya masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit, dan belum memutuskan terkait pelaksanaan otopsi.

"Kalau misalnya kejadian seperti ini bisa dibuktikan tanpa dilakukan autopsi, kami akan terima. Namun, kalau memang harus otopsi, kami meminta diberikan waktu untuk berdiskusi dengan keluarga," kata Syarif.

Sementara itu, ibunda almarhum Faisal Lathiful Fakhri, Nur Hamimah mengatakan bahwa pihak keluarga telah ikhlas menerima kepergian almarhum, dan menganggap hal tersebut sebagai musibah.

"Saya menerima dengan ikhlas, dengan lapang dada, karena ini menjadi kesenangan anak saya untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kami ikhlas menerima kejadian ini," kata Nur.

Miftah merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Tadris Matematika, sedangkan Faisal adalah mahasiswa Fakultas Syariah Jurusan Hukum Ekonomi Syariah.

Keduanya meninggal dunia pada Sabtu (6/3), kurang lebih pukul 14.00 WIB, pada saat mengikuti diklat pencak silat Pagar Nusa, di Coban Rais, Kota Batu.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban
Fakta Baru Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, 2 Anak Korban Ditemukan di Semak-Semak & Jamban

Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.

Baca Selengkapnya
Syok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan
Syok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan

Sakit Paru-Paru yang diderita Muhyani kembali kambuh. Dia batuk tak henti-henti.

Baca Selengkapnya
Mahasiswi di Semarang Jadi Korban Begal Payudara, Pelaku Anak di Bawah Umur
Mahasiswi di Semarang Jadi Korban Begal Payudara, Pelaku Anak di Bawah Umur

Korban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Ukhti Berparas Imut Pergi Kajian, Tak Disangka Aslinya 'Sangar' Profesinya Polwan Reskrim
Momen Ukhti Berparas Imut Pergi Kajian, Tak Disangka Aslinya 'Sangar' Profesinya Polwan Reskrim

Bahkan, dia bukan merupakan sosok sembarangan di ruang lingkup profesinya tersebut.

Baca Selengkapnya
Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam
Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam

Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Baca Selengkapnya
Firli Ajukan 3 Profesor Hukum Sebagai Saksi Meringankan di Kasus Pemerasan SYL
Firli Ajukan 3 Profesor Hukum Sebagai Saksi Meringankan di Kasus Pemerasan SYL

Ketiga pakar bidang hukum itu merupakan saksi meringankan Firli saat gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Pembunuhan Mahasiswi Cantik di Depok: Pelaku Cekik Korban Sebelum Memperkosa
Fakta Baru Pembunuhan Mahasiswi Cantik di Depok: Pelaku Cekik Korban Sebelum Memperkosa

Pembunuh mahasiswi cantik di Sukmajaya, Depok Argi (20) diketahui melakukan tindakan pemerkosaan terhadap korban.

Baca Selengkapnya
Jadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan
Jadi Tersangka usai Lawan Pencuri, Kini Pengembala Kambing di Serang Menangis Haru Kasusnya Dihentikan

Muhyani tidak pernah terbayang dan sangat terpukul saat harus berurusan dengan hukum.

Baca Selengkapnya
Kawanan Begal yang Tikam Sejoli Mahasiswa Unsri hingga Tewas Terungkap, Begini Ciri-Cirinya
Kawanan Begal yang Tikam Sejoli Mahasiswa Unsri hingga Tewas Terungkap, Begini Ciri-Cirinya

Polisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.

Baca Selengkapnya