Jumlah janda di Jembrana terus bertambah, sebab cerai suami ada WIL

Merdeka.com - Angka perceraian di Kabupaten Jembrana, Bali, terus meningkat sejak 3 tahun terakhir. Mayoritas alasan perceraian karena pasangan laki-laki atau si suami memiliki wanita idaman lain (WIL) dalam rumah tangganya yang sah.

Informasi yang dihimpun, perkara perceraian yang ditangani Pengadilan Agama (PA) Negara setempat berjumlah 215 kasus pada tahun 2015 silam. Rinciannya, cerai gugat dari istri 129 perkara dan cerai talak dari suami 86 perkara.

Angka perceraian itu ternyata meningkat di tahun 2016 lalu menjadi 253 perkara, dengan rincian cerai gugat 163 perkara dan cerai talak 90 perkara.

Sedangkan sepanjang tahun 2017 ini, sudah 80 perkara perceraian yang didaftarkan, rinciannya, cerai gugat 58 perkara dan cerai talak 22 perkara.

"Angka perceraian yang tercatat di PA Negara tiap tahunnya memang ada peningkatan," terang Panitera PA Negara, Santoso Hadi Purno Wibowo, Kamis (4/5).

Menurutnya, dari sejumlah perkara perceraian yang terjadi, penyebabnya antara lain karena faktor ekonomi dan pihak ketiga atau perselingkuhan baik yang dilakukan pihak istri suami atau istri.

"Namun hanya sedikit dari perkara yang masuk berujung damai atau rujuk," jelas dia.

Sebenarnya, lanjut Santoso, pihaknya sudah mengupayakan mediasi pada setiap perkara masuk. Sebab korban dari perceraian adalah anak.

Begitu juga perkara perceraian yang ditangani Pengadilan Negeri (PN) Negara ada peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 ada 100 perkara, 2016 sebanyak 124 perkara dan sejak awal 2017 hingga April lalu sudah masuk 49 perkara yang didaftarkan ke PN Negara.

Kondisi tersebut dibenarkan oleh Humas PN Negara Mohammad Hasanuddin Hefni. Dirinya mengatakan, dari sekian banyak perkara masuk, hampir tidak ada perkara yang berujung damai atau rujuk.

Apalagi, dari sejumlah perkara ada yang sudah menikah dengan orang lain baik suami dan istrinya. Sehingga perkara yang didaftarkan untuk melegalkan perceraian saja.

Namun, kata dia, yang membuat miris usia pernikahan pasangan pengaju perceraian masih sangat muda.