Jokowi: Orang yang Bertanya Prabowo ke Luar Negeri, Belum Paham Diplomasi Pertahanan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo membela Menteri Pertahanan Prabowo Subianto soal kunjungan kerja ke luar negeri. Jokowi menyebut pihak yang mempertanyakan tujuan Prabowo ke luar negeri tak paham diplomasi pertahanan.
"Kalau ada yang bertanya itu belum mengerti urusan diplomasi pertahanan," kata Jokowi di Kemenhan, Jakarta, Kamis (23/1).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan Prabowo melawat ke luar negeri bukan sekadar jalan-jalan. Prabowo disebut mengecek langsung alat utama sistem senjata atau alutsista yang ingin dibeli pemerintah.
"Pak Menhan pergi ke sebuah negara, pergi ke sebuah negara, itu adalah dalam rangka diplomasi pertahanan, bukan sekedar jalan-jalan," katanya.
Jokowi juga memastikan perjalanan dinas Prabowo ke luar negeri sudah mendapatkan izin darinya. "Itu sudah kita diskusikan dengan Pak Menhan. Tidak sekali dua kali, banyak nih yang enggak tahu," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengkritik Prabowo Subianto yang kerap melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKS, Mardani Ali Sera mengingatkan Prabowo untuk mengikuti perintah Jokowi agar tak sering melawat ke luar negeri.
"Jokowi saat 16 Agustus 2019 lalu sudah mengingatkan agar meminimalkan kunjungan ke luar negeri," kata Mardani di Jakarta, Jumat (15/1).
Kemenhan sendiri telah memberikan penjelasan tujuan Prabowo ke luar negeri. Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan kunjungan kerja Prabowo ke luar negeri tak akan percuma.
"Saya ingin menjelaskan alur kebijakan Pak Prabowo selama ini, sejak awal beliau menyatakan bahwasanya dua bulan sampai enam bulan pertama beliau akan fokus pada modernisasi alutsista, makanya kalau teman-teman, bahkan dikritik 'Kok Pak Prabowo ke luar negeri terus'?" kata Dahnil di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), di Jalan Medan Merdeka Barat, JakartaPusat, Kamis (16/1).
Kata Dahnil, pertanyaan tersebut adanya ketidakpahaman apa yang dikerjakan oleh Prabowo sebagai Menhan bukan hanya sekedar alutsista. Di mana salah satunya membangun konsep pertahanan bagi bangsa dan negara.
"Satu tugas Menhan adalah diplomasi pertahanan, diplomasi pertahanan itu penting sekali, itu adalah bagian penting konsep besar pertahanan kita, kita hidup di dunia terdiri dari negara negara yang besar, kemudian terkait alutsista, belanja alutsista misalnya, itu bukan sekadar tentang mana yang paling modern, paling canggih, atau mana yang paling efisien, belanjaan alutsista itu juga terkait dengan geopolitik, geostrategis," bebernya.
"Saya memberikan contoh, kita beli dari Rusia, Amerika, jadi ada itu, kita beli dari China, atau kita beli dari mana, ada macam macam, jadi ada geopolitik, ada geostrategis, makanya diplomasi pertahanan sangat dibutuhkan. Nah kritik kenapa harus sering ke luar negeri, berangkat dari pengamat politik yang enggak paham tentang pertahanan, padahal tugas Menhan adalah diplomasi pertahanan," sambungnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Puji Jokowi: Ilmunya Tinggi, Ubah Lawan jadi Kawan
Prabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi Sedih Loh
Setelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bertemu Prabowo-Gibran Semalam, Ucapkan Selamat Menang Pilpres 2024
Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek
Kendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaPrabowo Yakin Transisi Pemerintahan Baru Berjalan Mulus, Ini Alasannya
Prabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.
Baca Selengkapnya