Jasad Sudah Membusuk, Bayi Meninggal di Rumah Sakit Samarinda Sulit Diautopsi
Merdeka.com - Jasad bayi laki-laki bernama Otniel, yang diduga meninggal tak wajar akibat kelalaian medis di rumah sakit di Samarinda, diautopsi siang tadi. Hasilnya, akan diketahui dua pekan mendatang.
Jasad bayi yang dimakamkan di pemakaman Kristen di Sungai Siring, Samarinda Utara, itu dibongkar pagi tadi. Kemudian dibawa ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie Samarinda.
Selain tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polresta Samarinda, dalam proses autopsi juga dihadiri keluarga bayi Otniel, di depan ruang autopsi. Diperlukan waktu hingga 3 jam untuk mengautopsi jasad bayi yang sudah berusia 22 hari itu. Dimulai pukul 13.00 WITA hingga pukul 16.00 WITA.
"Jenazah dalam peti. Begitu kita buka, sudah mengalami pembusukan. Karena ini bayi, prosedur autopsi terhadap bayi sudah kita laksanakan," kata dokter forensik RSUD AW Syachranie, dr Daniel Umar SpF, usai autopsi.
Daniel menerangkan, untuk mendapatkan hasil, masih diperlukan pemeriksaan tambahan. "Kalau hasil pemeriksaan tambahan kami dapatkan, hasilnya akan secepat mungkin kita buat. Paling lambat 2 pekan," ujar Daniel.
"Iya, kita sempat kesulitan mengautopsi karena jasad sudah membusuk. Ada sampel-sampel jaringan kami ambil, untuk melakukan pemeriksaan tambahan itu. Jaringan yang kami bawa pada tali pusar," terang Daniel.
Dikonfirmasi merdeka.com, Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono menegaskan, hasil autopsi forensik menjadi hal penting kepolisian untuk kemudian menetapkan tersangka. "Iya, kita lihat dari hasil autopsi dan unsur kelalaiannya," kata Sudarsono.
Diketahui, Otniel Kewo, bayi laki-laki yang lahir Minggu (21/4) malam dan dinyatakan sehat oleh medis, meninggal dengan memperihatinkan, kurang dari 10 jam kemudian. Badan sang bayi berselimut darah, diduga dari tali pusarnya.
Manajemen RSUD AW Syachranie Samarinda merespons. Melalui Humas dr Arysia Andhina, keluhan itu, menurutnya sedang diverifikasi oleh tim internal rumah sakit. Bayi laki-laki dengan berat 2,4 kilogram itu, memang tercatat lahir dari pasangan orangtua Rizki Kewo dan Trivena Sengkey, Minggu (21/4) malam, dengan kelahiran cesar. Hingga Senin (22/4) meninggal sekira pukul 06.15 WITA di ruang perawatan bayi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik masih melakukan olah TKP dan menunggu hasil autopsi keempat jenazah di RS Bhayangkara Palembang.
Baca SelengkapnyaHasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaPembuktian penyebab kematian bocah tersebut melalui pelbagai pendekatan penyidikan atau Crime Scientific Investigation (CSI).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyidik Polres Metro Jakut belum menyimpulkan penyebab satu keluarga melakukan aksi bunuh diri.
Baca SelengkapnyaPelaku sendiri meninggalkan istrinya dalam kondisi keracunan dengan mulut penuh busa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaCerita ahli forensik Indonesia pernah ungkap kasus pembunuhan dari hasil otopsi.
Baca SelengkapnyaDari hasil olah TKP awal polisi diketahui jasad wanita itu berinisial RN. Saat ditemukan kondisi bersimbah darah dan sejumlah barang sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menaruh perhatian khusus pada kasus dugaan pencabulan anak tiri oleh anggota Kepolisian di Surabaya.
Baca Selengkapnya