Istana Pastikan Tangani Kasus Penculikan 2 WNI di Filipina
Merdeka.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan pemerintah melalui Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi sudah melakukan koordinasi dengan Filipina terkait penculikan 2 warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok teroris pimpinan Abu Sayyaf. Koordinasi tersebut dilakukan secara tertutup.
"Kita melakukan koordinasi. Karena ini kan sudah beberapa kali terjadi. Jadi secara tertutup sudah dilakukan," katanya di kantornya, Senin (25/2).
Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan, Indonesia telah menjalin kerja sama penanganan terorisme dengan Filipina dan Malaysia. Dengan demikian, tidak begitu sulit bagi pemerintah untuk berkoordinasi dengan Filipina dalam menangani penculikan 2 WNI.
"Ini sedang dilakukan. Info seperti ini tak bisa serta merta dilakukan secara terbuka. Langkah-langkah tertutup sudah dilakukan pemerintah Indonesia maupun pemerintah Filipina berkaitan dengan pembebasan sandera yang dilakukan teroris," jelasnya.
Sebelumnya, 2 WNI diculik anggota Abu Sayyaf pada 5 Desember 2018. Dalam video yang beredar memperlihatkan 2 pria WNI sujud sembari ditodong dengan golok oleh anggota Abu Sayyaf.
Keduanya tak mengenakan pakaian dan mata ditutupi dengan kain hitam. Di sekeliling dua pria itu tampak sejumlah orang bertopeng yang membawa senjata. Satu orang memegang golok dan mengarahkannya ke leher seorang pria.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal membenarkan video yang memperlihatkan dua orang Indonesia disandera komplotan bersenjata. Iqbal menyatakan, 2 orang itu diculik saat sedang bekerja menangkap ikan. Mereka berlayar bersama seorang warga negara Malaysia.
Iqbal menyatakan, keduanya diculik kelompok bersenjata di Filipina Selatan. Mereka adalah warga asal Wakatobi, Sulawesi Tenggara bernama Hariadin dan Heri Ardiasyah.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TNI Masih Tunggu Syarat Ini untuk Pindah ke IKN
Jenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi: Terima Kasih TNI-Polri Pemilu Berjalan Aman Meski Ada Dinamika & Riak-riak Kecil
"Saya ingin menyampaikan ucapan terima masih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah menjamin keamanan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaBantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaIsu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca Selengkapnya