Istana bantah tudingan SBY soal motif politik grasi Antasari Azhar
Merdeka.com - Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung bereaksi menanggapi tudingan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar. Melalui akun twitter-nya, SBY menuding ada motif politik di balik pemberian grasi yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo terhadap Antasari. Pemberian grasi itu berujung pada serangan terhadap SBY.
Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi menegaskan tak ada motif tertentu di balik pemberian grasi dari Presiden Jokowi ke Antasari Azhar. Pemberian grasi didasari atas proses dan aturan yang sesuai prosedur.
"Pemberian grasi itu sudah melalui proses dan prosedur yang sesuai dengan aturan perundang-undangan," kata Johan di Kompleks Istana Kepesidenan, Jakarta, Selasa (14/2).
Johan menambahkan grasi terhadap Antasari Azhar bukan diberikan secara sembarangan. Sebab, Presiden memberikan grasi atas saran dari Mahkamah Agung (MA).
"Keputusan Presiden untuk memberikan grasi kepada Pak Antasari itu berdasarkan apa saran, masukan dari MA," tegasnya.
Maka dari itu, Johan menegaskan, yang diutarakan Antasari Azhar tersebut tak ada kaitannya dengan grasi yang diberikan oleh Presiden Jokowi. "Jadi tidak ada kaitannya sama sekali pemberian grasi itu," kata Johan.
Sebelumnya, Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar meyakini dirinya telah dikriminalisasi dengan dijerat dalam kasus pembunuhan bos Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Antasari menyebutkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat kasus itu menjabat sebagai Presiden mengetahui persis terkait kasus yang membuatnya divonis 18 tahun penjara tersebut.
SBY langsung bereaksi melalui akun twitter-nya dengan menyebut ada motif politik dibalik pemberian grasi terhadap Antasari Azhar.
"Yg saya perkirakan terjadi. Nampaknya grasi kpd Antasari punya motif politik & ada misi utk serang & diskreditkan saya (SBY) *SBY*," cuit SBY, Selasa (14/2).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaTak Bahas Hak Angket, Istana Minta Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Tak Dispekulasikan ke Mana-Mana
Ari menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.
Baca SelengkapnyaKetum ProJo Ungkap Isi Pembicaraan Jokowi dan Relawan di Istana
Budi menyebut relawan memberikan sejumlah masukan kepada Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan Jokowi ke Menteri: Bansos Harus Diteruskan
Jokowi juga mengingatkan agar penyaluran bansos dipantau ketat supaya tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaJokowi Lantik Mantan Ajudannya Marsdya Tonny Harjono jadi Kasau Hari Ini
Tonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaNasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye
Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaTampil Beda dengan Jokowi, Ibu Negara Iriana Pakai Baju Adat Bali Pada HUT Ke- 78 Didominasi Warna Kuning Emas
Iriana mengenakan baju adat Bali berwarna kuning emas dengan paduan hijau itu. Iriana juga mengenakan mahkota berwarna emas.
Baca Selengkapnya