Merdeka.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hari ini berkunjung ke Kampung Akuarium, Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Selatan. Prabowo pun datang bersama Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk berbincang bersama warga Kampung Akuarium.

Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan kehadiran Prabowo ke Kampung Akuarium untuk merasakan apa penderitaan yang dirasakan warga setelah digusur oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi kehadiran beliau ke sini tadi, ingin merasakan empati kepada warga yang merasa tercabut akar penghidupannya," kata Sandiaga di Kampung Akuarium, Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (7/1).

Sebelumnya, pria yang akrab disapa Bang Sandi itu pernah datang ke Kampung Akuarium pasca penggusuran tahun lalu. Berbagai keluhan warga tersebut disampaikan Sandi kepada pendiri partai berlambang burung garuda, Prabowo.

Baca berita Prabowo Subianto di Liputan6.com

"Disini waktu bulan Maret saya sampaikan ke Prabowo bahwa ada ketidakadilan. Saya bilang ke baliau bahwa dalam pembangunan di Jakarta kita harus bisa menjadi pemimpin yang bisa mewakili semua lapisan masyarakat," tutur Sandi.

Selain itu, Sandi menuturkan kehadiran Prabowo menjadi elemen utama untuk meyakinkan warga yang masih belum menentukan pilihan.

"Kita pastikan Pak Prabowo akan jadi elemen utama untuk meyakinkan masyarakat yang belum menentukan pilihan untuk menjatuhkan pilihannya kepada nomor 3," ujar Sandi.

Tak hanya itu, lewat tangan dingin Prabowo juga juga diyakini bisa memenangkan Anies-Sandi sebagaimana pada Pilgub DKI Jakarta tahun 2012 lalu yang bisa menghadirkan pemimpin baru.

"Dia juga kan yang menghadirkan Jokowi-Basuki tahun 2012 dan terbukti karena tangan dinginnya. Jadi kita percaya Prabowo bisa kasih validasi kepada kita untuk menghadiri pemimpin yang memberikan keadilan," kata Sandi yakin.

"Kami berkomitmen bahwa akan mengakhiri semua ini. Ini kejadian yang tidak boleh terulang dimana secara semena-mena tanpa perencanaan dan solusi yang baik. 9 bulan lebih mereka tetap di sini dan belum diapa-apakan. Malah sama relawan mereka semen sendiri sehingga bisa kita paka jalan. Terakhir saya kesini itu masih puing puing sebentar lgi juga akan lebih luas. Ini merupakan bukti dari perencanaan yang tidak baik," sambung Sandi.