Indonesia Butuhkan Banyak Guru Penggerak untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan Indonesia membutuhkan banyak guru penggerak agar kualitas pendidikan semakin meningkat.
"Dengan adanya krisis selama pandemi COVID-19 ini, kesenjangan antara daerah dan kota-kota dan kesenjangan sosio ekonomi malah lebih terpisah lagi ya, kesenjangan itu menjadi lebih besar dengan adanya disparitas digital seperti ini," ujar Nadiem dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (24/6).
Menurut dia, hal itu bukan merupakan tanggung jawab Kemendikbud, tapi seluruh pemerintah dan masyarakat dan pihak swasta harus bisa menutup kesenjangan itu dengan cara yang proaktif.
"Kita harus bahu-membahu untuk menyadari bahwa tidak semua daerah sama. Ada begitu banyak keberagaman, begitu banyak kearifan lokal, begitu banyak perbedaan budaya dan juga perbedaan sosio ekonomi yang harus kita faktorkan. Tidak bisa hanya suatu sistem atau standar yang sama," jelas dia.
Kemendikbud pun mengaplikasikannya sebagai keberagaman dalam standar pencapaian.
"Kita harus mencintai keberagaman dalam sisi budaya. Kita harus mencintai keberagaman dalam sisi standar pencapaian dan kurikulum juga. Dan inilah suatu paradigma baru yang akan kita majukan bersama,” ucap Mendikbud.
Sebelumnya, Kemendikbud menyelenggarakan lomba menulis surat untuk Mendikbud dengan tema "Hikmah Hari Kemenangan di Masa Pandemi, Surat untuk Mas Menteri Nadiem Makarim" yang diselenggarakan pada 11 hingga 17 Mei 2020.
Pada lomba tersebut, surat paling inspiratif kategori guru ditulis oleh Santi Kusuma Dewi dari SMP Islam Baitul Izzah, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur dan Maria Yosephina Morukh dari SD Kristen Kaenbaun, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.
Santi melakukan pembelajaran dengan menggunakan teknologi di antaranya mengajarkan coding (meski dirinya adalah guru Bahasa Inggris) serta menggunakan Google Earth untuk mengajak muridnya keliling dunia. Sedangkan Maria mengunjungi lima rumah muridnya dalam sehari untuk memberikan pembelajaran.
"Saya ada satu kata untuk mendeskripsikan guru-guru seperti ibu Santi dan ibu Maria, itu namanya guru penggerak. Anda adalah guru-guru penggerak di masing-masing daerah. Sudah kelihatan, saya tidak harus melakukan suatu asesmen untuk mengetahui itu. Ibu Maria dan Ibu Santi ini dari jawabannya, dari visinya, dari passion-nya, itu adalah guru penggerak, dan andalah yang kita butuhkan di seluruh penjuru negara kita," kata Nadiem lagi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tak Mampu, BUMN Jasindo Lakukan Kebijakan Ini
Kendala pelunasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi penghalang yang menghentikan langkah masyarakat miskin dalam meraih peluang.
Baca SelengkapnyaMenkes: Masyarakat Harus Sehat dan Pintar Kalau Mau RI Jadi Negara Maju
Budi menyebut kesehatan dan pendidikan berkualitas merupakan dua kunci penting agar Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2030.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin Siapkan 6 Program untuk Sejahterakan Guru, Ini Daftarnya
Program ini sebagai bentuk menjaga pondasi pendidikan berkualitas untuk kemajuan bangsa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sayangkan Perguruan Tinggi di Indonesia Tak Masuk Top 100 Dunia
Jokowi ingin SDM Indonesia tak hanya menguasai ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPendidikan dan Kualitas SDM Jadi Kunci Capai Indonesia Emas di 2045
Dengan tantangan dunia yang lebih besar dan kompleks, Indonesia memerlukan generasi muda yang kreatif, inovatif, kompetitif dan berwawasan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat
Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaCak Imin Sebut Banyak Sarjana Menganggur: Menteri Pendidikan Kok Membiarkan
Menurut dia, salah satu sumber kelambanan menangani masalah adalah penataan sistem pendidikan.
Baca SelengkapnyaKolaborasi Industri dan Perguruan Tinggi Jadi Kunci Wujudkan SDM Unggul di Indonesia
Transformasi pendidikan tinggi selama empat tahun ini telah berlangsung dengan akseleratif dan mulai bisa dirasakan hasilnya.
Baca Selengkapnya