ICW Nilai Pemerintah Jokowi Tak Serius Ungkap Dugaan Korupsi Soeharto

Merdeka.com - Peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho mengatakan, penegak hukum belum mengusut tuntas kasus dugaan korupsi Soeharto melalui tujuh yayasan miliknya. Dia menyebut, hanya yayasan Supersemar yang kini baru diproses oleh Kejaksaan.
Adapun, enam lainnya adalah Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, Yayasan Dharma Bakti Sosial, Yayasan Dana Abadi Karya Bhakti, Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan dan Yayasan Trikora.
"Kejaksaan kan sudah menyatakan dia akan melakukan gugatan perdata terhadap tujuh yayasan milik Soeharto. Yang dikenal dekat dengan Soeharto," katanya saat diskusi bertema 'Jangan Lupakan Korupsi Soeharto' di markas ICW, Jl Kalibata Timur IV, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (6/12).
"Tujuh yayasan itu, baru Supersemar yang diproses, sampai saat ini belum ada tuh langkah-langkah nyata dari teman-teman Kejaksaan mengusut atau menggugat enam yayasan milik Soeharto yang lain," sambungnya.
Dia menambahkan, ICW dan koalisi sipil antikorupsi selalu menagih dan mengingatkan pemerintah kapan mengusut tuntas kasus tersebut, khususnya Kejaksaan ketika melakukan eksekusi terhadap yayasan Supersemar.
"Ini kok kira-kira agak ragu-ragu, enggak serius. Bagi kami sebenarnya penting untuk mengingatkan teman-teman, dalam kasus Soeharto ini belum selesai. Gugatan perdata masih bisa dikejar oleh Kejaksaan. Kan dalam kasus Supersemar saja kerugian material saja sekitar Rp 4 triliun, belum enam yayasan lain," tuturnya.
ICW menilai, bahwa salah satu indikator sukses penanganan kasus korupsi adalah dengan mengadili kasus-kasus korupsi yang melibatkan masa lalu, termasuk kasus Soeharto. Emerson menyebut saat itu pemerintah sebelumnya pernah ditawarkan untuk membantu melacak aset-aset milik orang-orang yang dianggap bertanggung jawab, dan dianggap mencuri keuangan negara.
"Cuma sayang tawaran itu tidak ditindaklanjuti serius oleh pemerintah, waktu itu pemerintahan pak SBY. Dalam konteks penuntasan kasus yang melibatkan Soeharto, gugatan perdata belum selesai, eksekusi supersemar belum rampung, enam lagi belum digugat, belum dibawa ke pengadilan," ujarnya.
Maka dari itu, ICW meminta Presiden Jokowi memerintahkan Jaksa Agung untuk segera eksekusi aset-aset milik Soeharto. Dalam hal ini yayasan supersemar. Kemudian, memerintahkan Jaksa Agung mengusut enam yayasan lainnya milik Soeharto. Serta membuka ruang kerja PBB dan Bank Dunia untuk mengusut kemungkinan aset-aset milik Soeharto yang tercecer di luar negeri.
"Bagi kami di teman-teman ICW, koalisi masyarakat sipil, upaya penuntasan kasus Soeharto ini salah satu menjalankan amanat reformasi yang belum tuntas," pungkasnya.
Diskusi juga dihadiri Sejarawan Bonnie Triyana, Direktur Amnesty International Indonesia - Aktivis '98 Usman Hamid, Praktisi Hukum Abdul Fickar Hadjar, dan Peneliti ICW Laola Ester.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Momen Lesti Kejora Cium Tangan Bertemu Istri Mantan Panglima TNI, Dipuji Putra Sang Jenderal
Hetty tampak kagum kepada istri Rizky Billar tersebut.
Baca Selengkapnya


Tak Kalah Eksis dari Pedangdut Muda, Inul Tampil Energik Ditemani Sang Suami Adam Suseno
Penampilan pedangdut Inul Daratista bikin heboh bareng sang suami Adam Suseno di acara Pestapora beberapa waktu lalu.
Baca Selengkapnya


Daftar Ilmuwan yang Menciptakan Temuan Pertamanya di Usia 20 Tahun, Einstein Kalah
Berikut adalah daftar ilmuwan yang berhasil menciptakan penemuan di usia belia. Einstein pun kalah.
Baca Selengkapnya

Usai Geledah Rumah Dinas dan Kantor Syahrul Yasin Limpo, KPK Segera Periksa Saksi
Lembaga antirasuah menemukan sejumlah uang dan 12 pucuk senjata api saat penggeledahan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya

Jakarta Kembali Jadi Kota Besar dengan Kualitas Udara Paling Buruk di Dunia
Setelah Jakarta, kota dengan kualitas udara terburuk berikutnya adalah Doha (Qatar) dan Delhi (India).
Baca Selengkapnya

Angkat Tema Kekayaan Alam Nusantara, Film "The Glorious Komodo Island" Tayang Ekslusif di Keong Emas TMII
Film ini akan menjadi pembuka dari seluruh rangkaian serial inspiratif The Hidden Gem of Nusantara.
Baca Selengkapnya

Senyum Soeharto dan Perintah ‘Bereskan’ DN Aidit
Momentum ini terus dimanfaatkan oleh Mayjen Soeharto untuk meningkatkan pengaruhnya di Angkatan Darat.
Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Pesan Lengkap Jokowi saat Bisik-Bisik di Rakernas PDIP
Ganjar mengungkap pernah berbincang dengan Jokowi cukup lama ketika di Solo, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya

Di Depan Jokowi, Ganjar Paparkan Gagasan Kedaulatan Pangan Demi Indonesia Capai Swasembada
Ganjar Pranowo mengungkapkan ide terkait kedaulatan pangan di hadapan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya

Saat Megawati, Jokowi dan Ganjar Pranowo Berada dalam Satu Bingkai
Bioskop keliling itu digunakan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Baca Selengkapnya

Saat Sosok Mahfud MD Riuh Disambut Kader PDIP di Rakernas IV
Ketika Mahfud yang duduk bersama Menkumham Yasonna Laoly disorot kamera.
Baca Selengkapnya

HUT ke-73 TNI, Jenderal Bintang Dua Ini Beri Hormat di Makam Soeharto dan Ibu Tien
Ziarah memperingati HUT TNI Ke-78 ini dilaksanakan untuk mengenang, menghormati, meneladani jasa-jasa dan perjuangan para Pahlawan Kusuma Bangsa.
Baca Selengkapnya