Hadiri KOR-ASIA forum, Mega ajak negara di Asia dukung perdamaian Korut & Korsel
Merdeka.com - Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menjadi pembicara dalam forum internasional The KOR-ASIA Forum 2018. Dalam kesempatan ini, Megawati mengajak negara-negara di Asia untuk bersama-sama menyokong proses perdamaian Korea Selatan dan Korea Utara di Semenanjung Korea.
Megawati memandang Semenanjung Korea ini sebagai "the peninsula of the sovereignty of Asian nation" atau semenanjung kedaulatan negara-negara Asia.
"Bagi saya, Semenanjung Korea adalah semenanjung kedaulatan bangsa Asia," kata Megawati di Seoul, Korea Selatan, Rabu (7/11).
Dia mengaku terharu ketika melihat Pemimpin Korea Selatan dan Korea Utara sepakat menandatangani Deklarasi Panmunjon untuk Perdamaian, Kemakmuran dan Persatuan Semenanjung Korea.
Baginya, sejarah baru sudah dituliskan, bukan hanya bagi kedua Korea, tapi bagi bangsa di Asia. Setelah kesepakatan damai terjalin, kata Megawati, tugas berikutnya untuk Asia adalah terus menerus mengawal dan mengisi perdamaian.
"Tak ada lagi negara dan bangsa dapat mengucilkan diri dari bangsa-bangsa lain. Urusan dan masalah dunia adalah juga urusan dan masalah Asia. Masa depan Asia bergantung pada pemecahan masalah internasional yang multidimensi," ujarnya.
Oleh karena itu, perdamaian di Semenanjung Korea sebaiknya menjadi simbol persatuan bagi bangsa-bangsa Asia.
"Tugas kita selanjutnya untuk tetap menggalang persatuan, tak hanya di Asia tetapi juga dengan bangsa-bangsa lain, khususnya Afrika. Asia-Afrika," ujar Megawati.
Putri proklamator Soekarno ini menyebut Asia-Afrika bisa bersatu karena ketidaksetujuan terhadap rasisme, terorisme dan radikalisme, perdagangan manusia dan narkotika. Asia-Afrika bersatu karena kesepakatan bersama untuk menentang kejahatan moneter internasional.
Selain itu, lanjutnya, Asia-Afrika akan tetap memperkuat persatuan untuk menghadapi dan mencari solusi bagi perubahan iklim global dan isu-isu lingkungan hidup lainnya.
"Terima kasih para pemimpin dan rakyat Korea Utara dan Korea Selatan. Anda sekalian telah menginspirasi Asia-Afrika dan dunia bahwa tak ada tugas lebih besar yang lebih penting dari memupuk sebuah perdamaian," ujar Megawati.
"Saya Megawati Soekarnoputri, mewakili rakyat Indonesia, selalu dan selalu akan menjadi bagian dari perdamaian di Semenanjung Korea. Semenanjung Korea, semenanjung kebangkitan Asia, semenanjung dimana sayap-sayap perdamaian Asia diterbangkan ke segenap penjuru dunia," tambah Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu.
Diketahui, Forum itu menggelar sejumlah seri pembicaraan dan diskusi panel mengenai isu Korea dan Asean, yang didukung penuh oleh The ASEAN-Korea Centre.
Di acara itu, selain Megawati sejumlah petinggi negara lain juga menjadi pembicara. Seperti mantan Presiden Mongolia Punsalmaagiyn Orchirbat, dan Deputi PM Tajikistan Davlatali Said.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Terpilih Sebagai Ketua Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre
Terpilihnya Indonesia, mewakili 11 negara ASEAN di Seoul.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un Tegaskan Unifikasi dengan Korea Selatan Mustahil Terwujud, Anggap Negara Tetangganya Sebagai Musuh
Hal ini disampaikan Kim Jong-un dalam pidatonya di hadapan majelis rakyat tertinggi.
Baca SelengkapnyaFOTO: Momen Pemimpin Oposisi Korea Selatan Ditikam di Leher Saat Konferensi Pers
Lee Jae-myung diserang saat ia berbicara kepada wartawan dalam sebuah kunjungan ke kota pelabuhan Busan di bagian tenggara Korea Selatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Badan Otorita Ungkap Alasan Minimnya Korea Selatan Investasi di IKN Nusantara
Korea Selatan menempati peringkat 6 dengan 9 LOI terkait investasi di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaAnalis Ungkap Penyebab Beda Sikap Indonesia dan Korea Selatan Soal Perang di Gaza
Sebanyak 120 negara menyetujui adanya resolusi gencatan senjata, 14 negara menolak, dan 45 negara abstain.
Baca SelengkapnyaSoal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN
Tema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca SelengkapnyaBocoran Persiapan Ganjar Hadapi Debat Ketiga Tema Pertahanan dan Geopolitik
Mendekati hari debat ketiga, Ganjar akan lebih banyak beristirahat
Baca SelengkapnyaForum Rektor Indonesia Serukan Pemilu Damai dan Hentikan Provokasi
Mereka juga menolak segala bentuk provokasi yang dapat memecah belah Bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca Selengkapnya