Gus Ipul kagumi sego sambal "Mak Yeye", inspirasi industri kreatif di Jawa Timur
Merdeka.com - Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengagumi salah satu industri kreatif di Surabaya yakni sego sambal "Mak Yeye".
Keberadaan kuliner di kawasan Wonokromo itu merupakan inspirasi kuliner nusantara yang dapat dijadikan contoh sebagai salah satu industri kreatif sukses.
"Warung makan Mak Yeye, siapa yang tidak kenal? Kuliner tengah malam yang terletak di satu sudut kampung Kota Surabaya ini dikenal di penjuru Tanah Air," katanya sambil menikmati sego sambal yang super pedes, Selasa (5/6).
Sebelum menikmati pedasnya penyetan ikan pari, Gus Ipul sempat menyapa sejumlah pengunjung. Bahkan, Gus Ipul ikut antre membeli sepiring makan yang lauknya tahu, tempe, telur dadar, ikan pe dan sambal.
Tak hanya itu, Wagub Jatim yang sedang cuti tersebut juga menyempatkan membuatkan sepiring nasi untuK pengunjung yang rela datang jauh-jauh dari Malang hanya untuk sekadar mencoba makanan Mak Yeye.
"Dari Malang makannya di sini, dari Madura juga makan di sini. Bahkan, tamu-tamu dari daerah lain yang kebetulan makan di Mak Yeye mengaku sangat tertarik dan ingin kembali kalau ke Surabaya lagi," katanya.
Menurutnya, warung Mak Yeye bisa membuat pelaku usaha kuliner lainnya termotivasi untuk hidup. Termasuk di dalamnya UKM-UKM yang baru berkembang dan mencoba bertahan.
Dia yakin mereka yang bergerak di bidang usaha apapun, khususnya kuliner, tidak akan ditinggalkan pelanggannya jika tetap konsisten dan melakukan inovasi. Bisnis kuliner adalah industri kreatif yang kaya akan inovasi.
Gus Ipul makan di sego sambel Mak Yeye, Wonokromo ©2018 Merdeka.com"Jawa Timur memiliki banyak kekhasan atau ciri yang menandakan daerah tertentu. Sekali lagi, khusus ke Mak Yeye, teruslah eksis dan konsisten serta menginspirasi," katanya.
Berada di pinggir Jalan Jagir No.12, Wonokromo Wetan, tepatnya di sebelah utara Gedung Darmo Trade center (DTC), Sego Sambal Mak Yeye sudah ada sejak 1982.
Lanjut Gus Ipul, pemerintah ke depan akan menjembatani para pengusaha menjalin koneksi melalui program Sentra UMKM dan Pemberdayaan Start Up (Superstar).
"Kami mendorong industri yang kecil ini bisa meniru industri yang sudah besar. Misalnya, cara sebuah warung kuliner tetap bisa dibuat sederhana namun bisa mendatangkan banyak pelanggan. Program superstar nantinya akan mempertemukan usaha yang sudah sukses dengan usaha baru yang memerlukan pembinaan," kata Gus Ipul.
"Hal ini yang menjadi masa depan kita. Sehingga, kedepan harus kita jaga. Kita bantu permodalan, akses pemasaran, serta membangun jejaring," kata Gus Ipul mengakhiri penjelasannya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kuliner khas pesisir Sumatera Barat ini disajikan hanya segenggam tangan orang dewasa namun cita rasanya sungguh luar biasa dan menggoyang lidah.
Baca SelengkapnyaLahir dan besar di Bogor, Omay pun memasak semur daging sapi khas Kota Hujan yang menggunakan santan dalam pembuatannya.
Baca SelengkapnyaAromanya menyengat, dengan rasa pedas segar menjadi ciri khas dari sambal beser khas Gunungkidul.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Baim Wong kembali membuka bisnis kuliner. Kali ini, ia membuka sebuah tempah makan dengan menyuguhkan sate sebagai menu utamanya.
Baca SelengkapnyaMakanan tradisional yang unik dari Sulawesi Selatan ini konon sudah dikonsumsi bangsawan sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaPedagang Nasi Goreng begitu senang saat dagangannya habis. Dia menyampaikan terima kasih kepada Baim Wong.
Baca SelengkapnyaSebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaDiwariskan dari generasi ke generasi, inilah makanan favorit yang menjadi kebanggaan setiap provinsi di Sumatera.
Baca SelengkapnyaAti berharap jika program ini benar berjalan maka jenis makanan diharapkan semakin variatif.
Baca Selengkapnya