Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Guru SMA di Jember Berkata Rasis ke Siswa, Gubernur Jatim Beri Sanksi Tak Mengajar

Guru SMA di Jember Berkata Rasis ke Siswa, Gubernur Jatim Beri Sanksi Tak Mengajar Gubernur Jatim Beri Sanksi Guru Rasis di Jember. Muhammad Permana

Merdeka.com - Dunia pendidikan di Jember dihebohkan dengan kasus seorang guru SMA Negeri diduga berbuat rasis kepada peserta didiknya. Korban dugaan rasisme adalah seorang pelajar pria asal Papua yang menjadi peserta program afirmasi untuk bersekolah di Jawa.

"Guru tersebut memang sudah meminta maaf dan siswa tersebut juga sudah menerima permintaan maaf dan menganggap selesai. Tetapi karena sekolah tersebut berada di bawah Pemprov Jatim, kita beri penugasan ke tempat lain bagi oknum guru ini," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat dikonfirmasi, Senin (31/1).

Kasus dugaan rasisme itu terjadi pada Rabu (26/1) pekan lalu. Begitu mendengar kabar itu, Khofifah langsung bertindak cepat dengan mengunjungi SMAN Pakusari, tempat guru dan siswa asal Papua itu belajar, pada Sabtu (29/1).

Meski sudah meminta maaf dan dimaafkan, EBP, guru fisika yang diduga berbuat rasis itu tetap mendapat sanksi dengan dilarang mengajar untuk sementara waktu. Dia dipindah menjadi staf di Dinas Pendidikan Jatim kantor cabang Jember.

Khofifah berharap, tindakan pemindahan sebagai bentuk pemberian sanksi ini bisa memulihkan suasana kondusif di SMAN Pakusari. "Mohon dibangun suasana yang baik, memberi semangat belajar yang baik bagi para siswa. Pada dasarnya, ini adalah proses penanganan yang maksimal yang bisa kami lakukan," kata mantan Menteri Sosial (Mensos) ini.

Dalam kunjungan ke SMAN Pakusari itu, Khofifah didampingi Bupati Jember Hendy Siswanto dan Kapolres Jember, AKBP Herry Purnomo. Bersama kepala sekolah dan para guru, Khofifah juga lalu mengajak para siswa asal Papua untuk mengibarkan bendera merah putih.

Selain menyanyikan lagu Indonesia Raya, seluruh peserta juga diajak menyanyikan lagu daerah asal Papua. Para pemuda asal Papua itu juga diajak makan bersama, seolah ingin menciptakan suasana keakraban.

Khofifah juga membelikan seragam Timnas Indonesia kepada para siswa asal Papua yang bersekolah di SMAN Pakusari. Total, ada 10 siswa-siswi asal Papua penerima beasiswa afirmasi yang sedang menempuh pendidikan di sekolah tersebut.

Guru Rasis Mendapat Sanksi Administratif 1 Bulan

Informasi yang dihimpun, kasus dugaan rasis itu dilakukan oknum guru berinisiap EBP, saat ia sedang mengajar di kelas pada hari Rabu (26/1). Ia kemudian memanggil salah satu anak didiknya, pelajar putra asal Papua berinisial AW, untuk maju mengerjakan soal di papan kelas.

Guru EBP kesal kepada murid AW karena masalah tugas sekolah, hingga terlontar ucapan berbau rasis. Ucapan yang melukai hati siswa asal Papua ini kemudian terdeteksi oleh apara intelejen TNI-Polri.

Keesokan harinya, aparat bersama kepala sekolah memediasi masalah ini. EBP meminta maaf atas ucapannya yang berpotensi memicu masalah sosial.

"Sudah kita selesaikan secara internal, dan meminta maaf. Gurunya mengaku khilaf Siswanya juga sudah memberi maaf,” tutur Muhamad Chotib, Kasi SMK/SMA, Cabang Dinas Pendidikan Jatim wilayah Jember, saat dikonfirmasi terpisah.

Meski sudah dimaafkan, Dinas Pendidikan Jatim tetap menilai perbuatan sang guru pria itu sangat fatal. “Karena itu, gubernur sampai datang hari Sabtu. Kami sudah mengambil tindakan tegas, karena itu adalah kesalahan fatal," papar Chotib.

Sanksi yang diberikan atas kesalahan fatal tersebut adalah dengan memindahkan EBP dari SMAN Pakusari ke kantor Dinas Pendidikan Jatim Cabang Jember. “Kita stafkan, selama 1 bulan. Tidak mengajar. Nanti setelah 1 bulan, kita akan adakan evaluasi. Semoga ini tidak terjadi lagi,” pungkas Chotib.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai Sivitas Akademika Kritik Pemerintah, Puan: Biarkan Rakyat Memilih Pemimpin, Tanpa Intimidasi

Ramai-Ramai Sivitas Akademika Kritik Pemerintah, Puan: Biarkan Rakyat Memilih Pemimpin, Tanpa Intimidasi

Puan juga mempersilakan masyarakat memberikan penilaian dan menyuarakan aspirasi sesuai yang nuraninya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mata Terkena Patahan Kayu Main di Sekolah, Siswa SD di Jombang Alami Kebutaan

Mata Terkena Patahan Kayu Main di Sekolah, Siswa SD di Jombang Alami Kebutaan

Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.

Baca Selengkapnya
Jenderal Sigit Ajak Istri Pakai Seragam Putih Abu-Abu, Netizen Salah Fokus: Awet Muda ya Ibu Kapolri

Jenderal Sigit Ajak Istri Pakai Seragam Putih Abu-Abu, Netizen Salah Fokus: Awet Muda ya Ibu Kapolri

Kapolri sendiri pernah mengenyam pendidikan di SMA N 8 Yogyakarta

Baca Selengkapnya
Anies Beberkan soal Pendidikan, Prabowo: Maklum Beliau Mantan Menteri

Anies Beberkan soal Pendidikan, Prabowo: Maklum Beliau Mantan Menteri

Misalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.

Baca Selengkapnya
Gerakan Kampus Kritik Jokowi Makin Luas, Timnas AMIN: Pertanda Alam Perubahan akan Terjadi

Gerakan Kampus Kritik Jokowi Makin Luas, Timnas AMIN: Pertanda Alam Perubahan akan Terjadi

Timnas AMIN menilai gerakan sejumlah kampus di Indonesia menginginkan Pemilu 2024 berjalan dengan jujur merupakan pertanda perubahan akan terjadi.

Baca Selengkapnya
Guru Besar, Dosen Hingga Mahasiswa Universitas Jember Gelar Aksi Seruan Moral Selamatkan Demokrasi

Guru Besar, Dosen Hingga Mahasiswa Universitas Jember Gelar Aksi Seruan Moral Selamatkan Demokrasi

Forum Sivitas Akademika Unej juga menuntut tegaknya hukum dan etika penyelenggaraan pemilu serta menjunjung tinggi prinsip transparansi.

Baca Selengkapnya
Di Trenggalek, Anies Janjikan Kesejahteraan Bagi Pendidik Madrasah

Di Trenggalek, Anies Janjikan Kesejahteraan Bagi Pendidik Madrasah

Untuk pembangunan Jawa Timur bagian selatan, Anies akan melanjutkan program pemerintah saat ini.

Baca Selengkapnya