Merdeka.com - Warga Kota Padang, Sumatera Barat merasakan getaran gempa yang cukup kuat, Jumat (22/6) sore sekitar pukul 15.19 WIB. Informasi yang berhasil dihimpun, gempa berpusat di 63 kilometer Barat Daya Kabupaten Pesisir Selatan dengan kedalaman 10 kilometer.

"Kekuatannya sekitar 4,3 skala richter," ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono kepada merdeka.com.

Dijelaskan Rahmat, gempa yang dirasakan di Pesisir Selatan tersebut setara dengan skala 3 Modified Mercally Intensity (MMI).

"Atau gempa hanya dirasakan di dalam bangunan dan seakan-akan ada truk yang berlalu," terangnya.

Sambungnya, jika dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa tektonik termasuk klasifikasi gempa bumi dangkal yang terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indonesia-Australia ke bawah lempeng Eurasia. Tepatnya, di zona Megathrust subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera.

"Konvergensi dua lempeng yang membentuk zona subduksi ini menjadi salah satu kawasan sumber gempa bumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera. Hasil analisis, gempa dipicu penyesaran naik (Thrust Fault)," sambung Rahmat.

Dari Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) menunjukkan, jika guncangan gempa dirasakan di daerah Tua Pejat Kepulauan Mentawai dan Kota Padang.

"Tapi, sampai hari ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa. Hasil pemodelan juga menunjukkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," tutupnya.