Estimasi Sampah Makan Bergizi Gratis Tembus 2.400 Ton per Hari, Begini Langkah Pemerintah Atasi Limbah
Program unggulan dalam kampanye Prabowo-Gibran itu secara nasional mencakup 24 juta jiwa penerima manfaat.

Kementerian lingkungan hidup mendorong pengolahan limbah atau sisa dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilakukan secara tepat, sehingga tidak turut menambah cemaran akibat tumpukan sampah sisa makanan.
Direktur Pengelolaan Sampah KLH, Novrizal Tahar mengungkapkan bahwa program MBG berpotensi menghasilkan sampah, jika sisa makanan (food waste) tidak ditangani dengan baik maka akan menjadi masalah baru dikemudian hari.
"Bila diakumulasi, potensi timbunannya bisa mencapai 2.400 ton per hari atau 624 ribu ton per tahun," kata Novrizal di kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan, dikutip Senin (20/1).
Jumlah Penerima Makan Bergizi Gratis
Lebih rinci, Novrizal menyebutkan jika program unggulan dalam kampanye Prabowo-Gibran itu secara nasional mencakup 24 juta jiwa penerima manfaat. Data tersebut sesuai jumlah siswa sekolah dasar yang dimiliki Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah pada 2023-2024.
"Kami asumsikan setiap siswa menghasilkan sampah makanan sebanyak 50-100 gram per hari," ujar dia.

Langkah Pemerintah Atasi Limbah
Sementara itu, Menteri KLH Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan jika saat ini teknologi tercanggih untuk mengurangi volume sampah dengan cara memilah limbah. Pihaknya sudah melakukan tinjauan dan arahan di dalam surat edaran menteri kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di provinsi serta kabupaten/kota.
"Kami akan fasilitasi dan arahkan pengelolaan akhir sampahnya. Memang sisa makanan ini tidak banyak tapi kalau setiap hari ya akhirnya banyak," kata Hanif.
Dia menekankan bahwa pemilihan sampah sisa makanan dalam program MBG mesti dikelola secara tepat dengan harus memenuhi kaidah pengelolaan sampah. Semua yang mengeluarkan sampah wajib mengelolanya.
"Kami akan terus memandu melalui Badan Gizi Nasional, SPPG, maupun pemerintah daerah," tandas Hanif.