Elite PDIP Bersama TPDI Geruduk Komnas HAM, Minta Tragedi Kudatuli Diusut
Merdeka.com - Elite PDIP Ribka Tjiptaning bersama puluhan Anggota Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) menggeruduk kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Mereka menagih janji pengusutan kasus kerusuhan Kantor PDIP 27 Juli 1996 atau Kudatuli.
Ribka hadir memakai kaos hitam berlogo banteng. Dia bersama-sama anggota TPDI yang tergabung dalam Keluarga Korban Tragedi 27 Juli 1996 telah menggelar audiensi dengan Komnas HAM.
Anggota Komisi IX DPR RI itu meminta Komnas HAM untuk mengungkap dalang di balik tragedi Kudatuli. Sebab hingga kini, kasus tragedi berdarah konflik dualisme partai politik masih menyisakan misteri.
"Ya Iya itu pasti (dalang diungkap), kalau kemarin itu emang pernah diadili ya kan. Ketika rekomendasi itu keluar tapi itu hanya ecek-eceknya lah," kata Ribka usai audiensi kepada pihak Komnas HAM, Rabu (20/7).
Dia menduga sulitnya mengungkap kasus pengambilalihan paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) itu lantaran ada kepentingan politik di belakangnya. Oleh karena itu, dia meminta Komnas HAM untuk merekonsiliasi sejumlah cara guna mengusut tuntas tragedi tersebut.
"Secepatnya. Untuk Ham-nya harus ada penyidikan dari awal atau mau dibikin rekonsiliasi, ada cara-cara lain yang sedang dirumuskan Komnas HAM. Pasti ada tarik menarik politik," tegas dia.
Dalam orasinya, Ribka mengungkapkan, Komnas HAM akan meneruskan tuntutan pengusutan tragedi Kudatuli itu ke Presiden Joko Widodo.
"Kita sudah sampaikan keluhan dan tuntutan kita. Sudah 26 tahun kasus 27 Juli yang belum juga tuntas. Komnas HAM cukup menghargai kita, sudah menerima kita, terima kasih," kata Ribka.
"Komnas HAM akan menyampaikan kepada Presiden Jokowi juga untuk menuntaskan kasus ini dan tidak menjadi ganjalan," lanjut dia.
Tak hanya itu, Ribka meminta kepada massa aksi untuk mengawal kasus ini hingga proses pengusutannya terbongkar.
"Sehingga saya minta tidak sampai di sini saja perjuangan kita, perjuangan kita masih panjang," tandas dia.
Dari pantauan di lokasi sampai pukul 16.20 Wib, terlihat puluhan massa telah membubarkan diri dan arus lalu lintas pun telah kembali normal.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca SelengkapnyaSalah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.
Baca SelengkapnyaTim Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang dipimpin Pudji Hartanto Iskandar memantau persiapan pengamanan Operasi Ketupat 2024 di wilayah hukum Polda Jatim
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alumni Akpol 1995 ini juga bersyukur atas dukungan media massa, Pemilu 2024 bisa berlangsung aman dan damai.
Baca SelengkapnyaMentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP bidang kehormatan Komarudin Watubun menyebut sikap Gibran terlalu reaktif saat disebut berbohong oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR RI dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menyoroti penanganan perkara tersebut.
Baca SelengkapnyaSinegitas itu dibuktikan dengan menggelar apel bersama di halaman Makodim 031/Pekanbaru
Baca Selengkapnya