Difasilitasi Kemenkeu, Jagoan Banyuwangi jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Nasional
Anak-anak muda Banyuwangi yang masuk program inkubasi ini, peluang pengembangan bisnisnya juga akan semakin besar.
berita banyuwangi![Difasilitasi Kemenkeu, Jagoan Banyuwangi jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Nasional](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/4/22/1713788019344-88h21.jpeg)
Anak-anak muda Banyuwangi yang masuk program inkubasi ini, peluang pengembangan bisnisnya juga akan semakin besar.
![Difasilitasi Kemenkeu, Jagoan Banyuwangi jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Nasional](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/22/1713787875567-uw1vgh.jpeg)
Difasilitasi Kemenkeu, Jagoan Banyuwangi jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Nasional
Program inkubasi bisnis anak-anak muda Jagoan Banyuwangi mendapat perhatian nasional. Difasilitasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), program Jagoan Banyuwagi dijadikan pilot project pengembangan UMKM secara nasional.
Jagoan Banyuwangi merupakan program inkubasi pengembangan usaha anak muda di bidang pertanian, bisnis, dan digitalisasi (startup) beserta turunannya yang digagas oleh Pemkab Banyuwangi. Jagoan Banyuwangi terdiri dari Jagoan Tani, Jagoan Digital, dan Jagoan Bisnis.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
"Kami akan berkolaborasi dan juga melihat secara langsung bagaimana pengembangan dan pembinaan UMKM Banyuwangi yang terkait dengan Jagoan Banyuwangi."
"Program ini sudah sering kami dengar dan bahkan sudah direplikasi oleh daerah lain, karena itu kami ingin agar pengembangannya bukan hanya berbasis lokal, tapi juga nasional bahkan internasional," kata Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK) Kemenkeu, Adi Budiarso saat bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Senin (22/4).
Adi menyebut kolaborasi ini akan berfokus pada akselerasi para alumni Jagoan Banyuwangi, utamanya dalam literasi dan ekosistem keuangan.
Dengan pengetahuan tersebut diharapkan bisa memperluas literasi keuangan dan menambah peluang usaha anak-anak muda Banyuwangi.
![Difasilitasi Kemenkeu, Jagoan Banyuwangi jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Nasional](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/22/1713787933841-m0lma.jpeg)
"Kami akan mengenalkan teman-teman Jagoan Banyuwangi dengan ekosistem keuangan yang lebih luas di antaranya Kemenkeu, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LSP), serta instansi terkait seperti Bea Cukai, dan sebagainya," terang Adi.
- Bulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia
- Gandeng BAZNAS, Banyuwangi Gerakkan Ekonomi Arus Bawah Lewat Bantuan Usaha Mikro
- Ngantor di Dua Desa, Bupati Ipuk Geber Program Penguatan Ekonomi Arus Bawah
- Telah Layani Ribuan Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Luncurkan Angkutan Pelajar Gratis
- Ketua KPU Telat Hadiri Sidang Sengketa Pilpres, Hakim MK: Ini Penting karena Agenda Pembuktian
- Satu Santri Penganiaya Junior di Tebo Jambi hingga Meninggal Dunia Divonis Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa
Dengan model semacam ini, kata Adi, Jagoan Banyuwangi diharapkan bisa menjadi pilot project pengembangan UMKM di tingkat nasional.
"Kami berharap nantinya ini bisa menjadi best practice intervensi pemerintah yang bisa membuat UMKM naik kelas," lanjutnya.
Ditambahkan Founder Jagoan Banyuwangi, Dias Satria, kolaborasi bersama Kemenkeu ini akan dimulai pada Jagoan Banyuwangi edisi ke-empat, yang akan dimulai bulan Juni 2024.
"Dengan dukungan PKSK Kemenkeu, kami libatkan mentor yang tersertifikasi untuk mengajarkan bukan hanya model bisnis, namun juga ekspor impor, literasi keuangan, dan lainnya. Jadi bahasannya bakal lebih mendalam," tambahnya.
![Difasilitasi Kemenkeu, Jagoan Banyuwangi jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Nasional](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/22/1713787976071-ht7jri.jpeg)
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berharap, kolaborasi bersama Kemenkeu ini akan meningkatkan kualitas program Jagoan Banyuwangi. Anak-anak muda Banyuwangi yang masuk program inkubasi ini, peluang pengembangan bisnisnya juga akan semakin besar.
"Dengan di-connect-kan dengan ekosiatem keuangan dan pasar, para mentor yang dilibatkan juga praktisi langsung, tentunya peluang pengembangan usaha para peserta Jagoan Banyuwangi akan semakin besar. Harapan kami, akan semakin lebih banyak mereka yang eksis mengembangkan usahanya," kata Ipuk.