Diduga Korsleting, KM Fungka Permata VII Terbakar di Pelabuhan Sanana Malut
Merdeka.com - Kapal KM Fungka Permata-VII GT 121 terbakar di Pelabuhan Regional Sanana Desa Fagudu, Kabupaten Kepulauan (Kepsul), Maluku Utara (Malut) sekitar pukul 10.00 WIT. Penyebab kebakaran diduga karena korsleting.
Plt Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Sanana Moh Faisal menyatakan, sekitar pukul 9.30 WIT kapal akan diberangkatkan oleh KPLP dari Pelabuhan Regional Sanana dengan tujuan sejumlah desa di Bobong terbakar.
Menurut dia, sebelum bertolak, Safar Masaoli, nakhoda KM Fungka Permata VII bersama dengan agen kapal Juanda Gailea yang sementara mengurus dokumen keberangkatan, tiba-tiba melihat ada semburan asap yang keluar dari dek dua kapal.
Melihat kejadian tersebut nakhoda menuju ke kapal untuk memadamkan kobaran api, ketika tiba di atas kapal, melihat ABK yang memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya.
Rencananya kapal akan berangkat dengan tujuan Desa Pas-ipa - Desa Loseng- Desa Kawadang- Desa Sofan- Desa Kabunu- Desa Tabona- Desa Pancadu- Desa Bapenu - Desa Bahu- Desa Kawalo- Desa Bobong- Luwuk Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.
"Setelah memadamkan api dengan peralatan seadanya, beberapa menit berselang pemadam kebakaran tiba di pelabuhan dan langsung memadamkan api, beberapa menit kemudian satu unit mobil pemadam kebakaran tiba di pelabuhan dan memadamkan kobaran api tersebut," ujarnya.
Dari insiden kebakaran kapal KM Fungka Permata VII, tidak ada korban jiwa, namun ada kerugian material yang diangkut kapal tersebut, dan ditarksir mencapai puluhan juta rupiah.
"Akibat dari kebakaran tersebut, tidak ada korban jiwa, namun mengalami kerugian material yang diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah," ujarnya.
Sebelumnya keterangan dari ABK kapal, Ruslan, dugaan sementara kebakaran kapal KM Fungka VII akibat korsleting di kamar penitipan barang.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Petugas KPPS di Kabupaten Tangerang Meninggal, Diduga Kelelahan
Lima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaPaksa Istri Minum Pembersih Lantai hingga Tewas, Suami di Malang jadi Tersangka
Peristiwa KDRT tersebut terjadi pada 24 Januari 2024 di Perumahan BMR Blok GO, Desa Watugede, Singosari, Kabupaten Malang.
Baca SelengkapnyaKapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya
Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaKronologi Pesawat Ditembak OTK di Kabupaten Puncak Papua, Diduga Terkait Rekapitulasi Suara Pemilu
Kapolda menjelaskan, ada caleg yang merasa dirugikan atas hasil perolehan suara.
Baca SelengkapnyaKapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKPU: 71 Petugas Pemilu Meninggal, 4.567 Sakit
Rinciannya, 136 orang di tingkat kecamatan atau PPK. Di tingkat PPS desa kelurahan ada 696 orang.
Baca SelengkapnyaDiduga Kelelahan Pengamanan Pemilu, Anggota Polsek Candisari Semarang Meninggal Dunia
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.
Baca SelengkapnyaCegah Kemacetan Mudik, Korlantas Minta Perlintasan Sebidang Tanpa Palang Pintu Diperhatikan
Itu perlu diantisipasi terutama kecelakaan lalu lintas dan kemacetan" ujar Slamet
Baca Selengkapnya