'Dia itu mau antar barang, tapi kok tiba-tiba tewas'
Merdeka.com - Kasim Riyadi (40), warga Desa Bantar, Mandira, Banjarnegara ditemukan tewas berlumuran darah di Jalan Raya Purwosari, Semarang Timur, Rabu (29/8). Saat ditemukan, korban tergeletak dalam keadaan luka tusuk di dada dan perut.
"Korban penuh luka tusukan di tubuhnya. Untuk dugaan masih dalam penyelidikan. Yang pasti saksi sudah kami mintai keterangan yakni teman korban yang mengetahui keberadaan terakhir," kata Kapolsek Semarang Timur Iptu Agil Widias Sampurna saat dikonfirmasi merdeka.com.
Lebih lanjut, Agil mengatakan saat ini petugas melakukan penyelidikan atas temuan tewasnya Kasim Riyadi. Terkait modus, pihaknya enggan menjelaskan secara rinci sebab, petugas sudah bergerak di lapangan.
"Nanti saja, kami fokus tangani kasus ini dengan reskrim. Petugas sudah di lapangan untuk penyelidikan lebih lanjut," terangnya.
Ditambahkan Wakapolrestabes Semarang, AKBP Enrico Silalahi, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) petugas menemukan barang bukti pisau tergeletak di dekat tubuh korban.
"Ada pisau tadi di dekat tubuh korban. Ada dugaan pisau itu digunakan pelaku untuk menusuk korban saat korban melawan," kata Enrico di lokasi.
Enrico belum mengetahui jelas motif pembunuhan ini. Namun beberapa barang milik korban berupa handphone dan sejumlah uang tidak lagi berada di tangannya.
"Kalau motif nanti tunggu hasil lidik. Ini kami masih melakukan penyelidikan, jenazah sudah dibawa ke RDUP Dr Kariyadi," kata Enrico.
Sementara itu, saksi teman korban Sudarsono (43) mengatakan, sebelum kejadian, ia melihat korban berada di sekitar lokasi. Namun sekitar pukul 05.00 WIB, melihat Kasim sudah tergeletak.
"Dia itu mau antar barang, tapi kok tiba-tiba tewas," ungkapnya.
Korban tewas setelah diberitahu warga. Mengetahui kejadian langsung mendatangi lokasi.
Tim INAFIS Polrestabes Semarang dan Petugas Polsek Semarang timur mendatangi lokasi kejadian dan Wakapolrestabes Semarang AKBP Enrico Silalahi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 tahanan kabur dari sel Polsek Rumbai di Kota Pekanbaru, Riau. Baru dua orang yang berhasil ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnya