Merdeka.com - Pemegang Polis Jiwasraya, Rudyantho Deppassau mengaku masih punya uang senilai Rp5 miliar yang belum dikembalikan. Awalnya dia mengaku menginvestasikan uangnya sebesar Rp7 miliar.

"Kita pegang polis di Jiwasraya awalnya senilai Rp7 miliar, tapi awal 2019 karena jatuh tempo 2019, Jiwasraya sudah bayar Rp2 miliar. Jadi masih ada Rp5 miliar," kata dia saat ditemui di Jakarta, Sabtu (18/1).

Dia mengisahkan, sejak awal tidak pernah bersentuhan dengan pihak Jiwasraya, melainkan pihak Bank QNB Indonesia. Yang menawarkan produk Jiwasraya kepadanya.

"Kalau investasi ini kebetulan penempatan yang di QNB, yang kita tarik dan masukan ke Jiwasraya. 2017 Masuknya terus jatuh tempo 2018," jelas dia.

"Kita kan nggak pernah bersentuhan langsung dengan Jiwasraya. Kita lewat marketing bank," imbuhnya.

Dia pun menjelaskan bahwa dirinya memandang bahwa produk yang ditawarkan tersebut memang tidak jauh berbeda dengan deposito. Hanya saja produk tersebut ada manfaat asuransinya.

"Karena memang dalam bentuk investasi kan. Nggak beda dengan deposito cuma memang waktu itu dia di-cover dengan insurance," ungkapnya.

Karena itulah, di kemudian memutuskan untuk menaruh uang dalam jumlah besar. Hingga Rp7 miliar. "Jadi produk investasi yang di-cover dengan asuransi. sebenarnya dia bukan asuransi murni. Dia investasi," urai dia.

Sebagai pemegang polis, tentu yang diharapkan yakni duitnya bisa segera kembali. "Ya segera bayar lah. Segera dibayar," tegas dia.

Selain itu, proses hukum terhadap mereka yang terbukti bersalah dalam kasus Jiwasraya juga harus dituntaskan.

"Kita bersyukur sih dua bulan terakhir, Pemerintah kita benar-benar fight untuk itu. Kita sudah lihat, ada penetapan tersangka. Proses hukum ini yang kan menekan para pelaku untuk segera sadar untuk mengembalikan. Kalau lihat secara transaksi sudah dari awal diniatkan. Kalau lihat ya, kalau lihat komentar-komentar ahli," tandasnya.