Biaya pertemuan IMF-Bank Dunia dikritik Prabowo, tim Jokowi jelaskan peran Indonesia
Merdeka.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengritik besarnya biaya penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF dan World Bank yang mencapai Rp 830 miliar. Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Maman Imanulhaq membela pemerintah.
Menurutnya, dana yang digunakan untuk keperluan pertemuan IMF dan Bank Dunia masih sangat wajar. "Kalau kita lihat dari jumlah APBN kita, itu tidak seberapa. Tidak banyak," ujar Maman di rumah Proklamasi, Jl Proklamasi No 46, Pegangsaan, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10).
Apalagi event ini penting bagi perekonomian global. "Dimana ekonomi dunia harus dimasuki Indonesia menjadi bagian penting di sana. IMF sudah direncanakan secara jauh jauh, dan ini adalah untuk kepentingan kita, untuk tinggal landas menjadi negara maju," pungkasnya.
Menurut Maman biaya tersebut masih wajar. Dia berkaca pada Singapura yang pernah mengadakan acara tersebut.
"Coba lihat Singapura mengadakan acara yang sama dan kita memuji muji Singapura. Dan hari ini Indonesia bisa sejajar dengan negara negara maju dan untuk melakukan upaya bahwa kita bagian dari maju. Itu kita dikritik soal itu. Jangan terlalu minder untuk terus membangun Indonesia ini," ujarnya.
Tim pemenangan Jokowi juga belum khawatir dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Dia berharap dari penyelenggaraan acara IMF rupiah kembali normal.
Lihat Prabowo Subianto di Liputan6.com
"Pondasi ekonomi kita masih kuat, malah kita berharap dengan IMF ini kita bisa kembali menaikkan rupiah, jangan seperti Venezuela, Brazil dan sebagainya," tuturnya.
Tim ekonomi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga menyerukan kepada pemerintah agar mengurangi biaya penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF dan World Bank yang akan berlangsung bulan Oktober ini.
Salah satu anggota tim ekonomi Rizal Ramli, heran dana sebesar Rp 830 miliar akan dihabiskan untuk pertemuan yang digelar di Bali tersebut.
"Itu nyaris 70 juta dolar, setahu saya kalau ngadain konferensi internasional cukup 10 juta dolar sudah hebat, mewah, karena tugas penyelenggara nyediain venue, makanan," ujarnya saat menggelar jumpa pers di rumah Prabowo di Kertanegara IV,Jakarta Selatan, Jumat (5/10).
Rizal menyarankan, untuk fasilitas mobil mewah misalnya, pemerintah bisa meminjam melalui bank-bank. "Kami sedih, dalam suasana keprihatinan, bencana di Palu, Lombok, kok semangat jor-joran enggak berhenti, semangat kemewahan luar biasa. Kita negara yang lagi susah, lagi banyak bencana," ujarnya.
Untuk menghemat biaya penyelenggaraan pertemuan itu, Rizal meminta pemerintah menghemat berbagai hal yang masih bisa dihemat. "Penghematan itu bisa dialihkan untuk membantu rakyat kita di Palu, Donggala, Lombok. Kami tidak akan mengirim perwakilan di pertemuan di Bali sebagai penghematan," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyebut, permasalahan pangan di Indonesia dimulai ketika IMF 'melemahkan' peran Bulog.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen pada 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye di Pilpres?
Baca Selengkapnya