Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno, terus menjalin silaturahmi guna mencari dukungan dalam pilgub Jawa Timur 2018. Silaturahmi kali ini dengan para masyayih, ulama, dan kiai di Kabupaten Ngawi.

Silaturahmi digelar di kediaman Bupati Ngawi Budi 'Kanang' Sulistyono. Puti panggilan akrabnya Puti Guntur Soekarno menjelaskan mengenai perjuangan antara para kiai, ulama dengan kaum nasionalis saat memperjuangkan kemerdekaan itu tidak bisa dilepaskan.

Sebab, sejarah sudah dijelaskan, bahwa untuk perjuangan meraih kemerdekaan Bung Karno selalu meminta nasehat para kiai dan ulama terlebih khusus pada sosok KH Hasyim Asy'ari.

Bung Karno menanyakan apa hukumnya, santri, kiai dan ulama berjuang mengusir penjajah? "Lalu jawabannya dari KH Hasyim Asy'ari adalah wajib hukumnya. Inilah yang dikatakan resolusi jihad," kata cucu Bung Karno, Kamis (26/4).

Perempuan kelahiran 26 Juni ini pun kembali menjelaskan, bahwa pencalonannya itu tidaklah terjadi terkotak-kotak, antara satu agama dengan agama lainnya. Sebab, sejarah sudah ditorehkan, bahwa antara ulama, kiai, dan kaum nahdlyin, religius dengan nasionalis itu sudah bersatu sejak ada zaman sejarah.

"Sekarang ini sejarah ditorehkan kembali menjalin hubungan. Pencalonan Gus Ipul sebagai calon Gubenur Jawa Timur dari nahdlyin kalangan santri, cicit tokoh ulama besar di Indonesia yang berpasangan dengan saya Puti Guntur Soekarno calon Wakil Gubernur, cucu dari tokoh nasionalis pendiri bangsa Bung Karno, mohon doa restunya. Kabeh sedulur kabeh makmur," katanya.