Begini pembuktian tanaman padi bisa hasilkan listrik

Merdeka.com - Tanaman padi di sawah yang luasnya berhektar-hektar sejatinya menyimpan energi listrik yang begitu besar. Sayang selama ini selalu terbuang sia-sia, tanpa pemanfaatan.
Kenyataan itu dibuktikan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang yang mengumpulkan elektron dalam proses fotosintesis tanaman padi menjadi aliran listrik. Lewat sebuah alat sederhana dari tanaman padi di batang pot bisa untuk mengisi daya ke handphone (HP). Temuan tersebut yang kemudian diberi nama E-Paddy.
"Penelitian ini untuk skala laboratorium. Bahan yang digunakan berupa tanaman padi jenis IR-64 dalam umur antara 25-30 hari," kata Dheniz Fajar Akbar di Universitas Brawijaya, Sabtu (28/5).
-
Bagaimana energi listrik dihasilkan? Energi listrik juga disebut sebagai suatu energi yang dihasilkan dari aliran muatan listrik.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa yang dihasilkan dari lahan pertanian produktif? Kelompok Wanita Tani (KWT) D'Shafa mampu mendapatkan tambahan penghasilan setelah berhasil mengubah tempat penampungan sampah menjadi lahan pertanian produktif.
-
Bagaimana listrik diproduksi dari air? Proses ini melibatkan beberapa bagian utama, termasuk bendungan, turbin, generator, dan jalur transmisi. Pertama, air diatur oleh bendungan untuk membentuk sumber energi yang stabil. Air kemudian dialirkan melalui turbin, di mana energi kinetik air diubah menjadi energi mekanis. Turbin ini kemudian terhubung dengan generator yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan kemudian dikirim melalui jalur transmisi untuk didistribusikan ke rumah dan bisnis.
-
Bagaimana energi angin menghasilkan listrik? Pada turbin angin, angin menggerakkan baling-baling yang kemudian menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik.
-
Apa arti dari energi listrik? Pengertian energi listrik adalah suatu energi yang dipasok oleh arus listrik dan potensial listrik. Kemudian arus dan potensial listrik ini disalurkan melalui suatu rangkaian listrik.
Selain tanaman padi, yang dibutuhkan Dheniz adalah batang karbon grafit elektrode dengan ukuran 7 Cm X 5 Cm X 1 Cm untuk anoda dan katoda. Serta pot dan tanah yang berasal dari sawah, ditambahkan air dan pupuk kompos.
Semakin banyak penyiraman dan pemberian kompos akan menghasilkan peningkatan produksi elektron hingga menghasilkan tegangan listrik yang makin tinggi.
Karbon grafit yang berfungsi sebagai anoda akan ditanam di bawah tanaman padi. Sementara satu karbon grafit lainnya diletakkan di atas tanaman.
"Tanaman akan berfotositensis dan menghasilkan glukosa (C6H1206), 30 persen akan diserap oleh tanaman, sementara 70 persen dibuang ke tanah. Jumlah yang 70 persen itu akan diserap oleh mikroorganisme dalam tanah untuk melakukan metabolisme," jelasnya.
Hasil metabolisme itu, katanya, yang kemudian menghasilkan berbagai unsur, di antaranya CO2 dan Air. Sementara hasil sampingannya berupa elektron yang kemudian dimanfaatkan sebagai listrik. Semakin tua umur padi akan makin banyak menghasilkan elektron.
Elektron tersebut akan diserap oleh anoda dan disalurkan ke katoda. Proses dari anoda ke katoda itu yang kemudian menghasilkan sebuah aliran listrik.
"Berdasarkan penelitian, hasil optimal dengan penyiraman 500 mililiter air dan pupuk kompos 5 persen, diperoleh tegangan 331,6 mvolt dalam setiap menit. Itu sekala kecil untuk satu pot yang berisi 20 helai tanaman padi," katanya.
Agar bisa dimanfaatkan, lisrik tersebut disimpan terlebih dahulu di sebuah baterai. Setelah terkumpul, kemudian dapat digunakan untuk segala keperluan, di antaranya mengisi baterai HP dan laptop.
"Hitungan saya untuk 1 Ha tanaman padi di sawah bisa menghasilkan 21 giga joule per second. Jumlah tersebut bisa dimanfaatkan untuk penerangan di sawah dan kampung," kata Dheniz yang didampingi teman satu timnya, Lisa Normalasari, Yogan Surya Tirta, Tiara Wiranti dan Hamdan Mursyid. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Tak hanya berdampak pada efisiensi biaya produksi, program Electrifying Agrucultur (EA) yang dihadirkan PLN juga bermanfaat pada lingkungan.
Baca Selengkapnya
Potret solar farm terbesar se-Asia Tenggara ada di Indonesia, luasnya 14 kali lapangan sepak bola.
Baca Selengkapnya
Mentan Amran menegaskan akan mengevaluasi pemanfaatan pompa di setiap wilayah.
Baca Selengkapnya
Cerita petani berhasil panen padi hingga 1 ton di lahan transmigrasi yang ia garap.
Baca Selengkapnya
Bendungan Jatigede bahkan berpotensi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya terapung sebesar 100 Mw.
Baca Selengkapnya
Melalui pengelolaan integrated farming berbasis energi baru dan terbarukan (EBT), petani kini lebih mudah mendapatkan pasokan air untuk irigasi sawah.
Baca Selengkapnya
Semenjak ada pembangkit listrik tenaga surya ini para petani mengaku dapat melakukan panen padi dua kali dalam setahun.
Baca Selengkapnya
Padi jenis ini bisa tumbuh kembali setelah dipanen, tanpa harus menanam benih baru.
Baca Selengkapnya
Percepatan tanam melalui program pompanisasi yang sedang gencar dilakukan oleh Menteri Pertanian.
Baca Selengkapnya
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca Selengkapnya
PLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca Selengkapnya
KPI memberikan dukungan Pembangkit Tenaga Surya (PLTS) sebesar 9.700 wattpeak
Baca Selengkapnya