Balita di Bekasi Pengidap HIV Butuh Bantuan untuk Pengobatan Setelah Ayah Meninggal
Merdeka.com - ARH (2), seorang balita di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, hanya bisa tergeletak lemas di tempat tidur. Kondisi badannya yang kurus kering membuatnya sulit beraktivitas seperti anak seusianya.
ARH hanya bisa menangis jika menginginkan sesuatu kepada ibunya, Khoirunisah (29). Karena keinginan balita itu seringkali tidak dipenuhi lantaran kondisi tubuh ibunya juga kurus dan lemas.
Selain kondisi tubuhnya yang memprihatinkan, kehidupan anak dan ibu itu juga diperparah dengan himpitan ekonomi. Terlebih lagi, mereka baru ditinggal oleh Anton Firmansyah (36), ayah ARH sekaligus suami Khoirunisah pada Oktober 2021 lalu.
Kondisi yang dialami Khoirunisah dan anaknya ini berbeda dari bulan sebelumnya. Marhamah (60), nenek ARH mengatakan, sebelumnya kondisi cucu dan anaknya itu sehat seperti pada umumnya.
Namun beberapa bulan terakhir ini, kondisi anak dan ibu itu memburuk. Bahkan berat badan ARH jauh di bawah normal yakni hanya tujuh kilogram saat kontrol pada Januari 2022 lalu.
“Cucu saya awalnya sehat, anaknya juga aktif. Sempat ikut lomba 17-an lari bawa bendera. Dia juga pintar, main HP juga bisa. Tapi beberapa bulan ini enggak mau makan, jadi kondisinya seperti ini,” kata Marhamah, Rabu (16/2).
Didiagnosa Idap HIV
Berdasarkan informasi, ARH dan Khoirunisah merupakan pasien RSUD Kabupaten Bekasi sejak tiga bulan lalu. Mereka didiagnosa mengidap HIV dan ditangani di Poli Pelangi, khusus kasus HIV/AIDS.
Ketika sang suami sekaligus ayah ARH masih hidup, mereka rutin menjalani pengobatan. Saat itu mereka masih tinggal di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Namun tanpa alasan yang jelas, pengobatan itu terhenti.
“Sebetulnya ibu dan anak ini sudah menjadi pasien yang rutin minum obat di Poli Pelangi. Dari tiga bulan yang lalu pasien ini berkunjung ke RSUD lalu masuk IGD dan sudah ditangani. Tapi kemudian putus pengobatan,” kata Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Bekasi, Ade Bawono.
Pengobatan yang harus dijalani ibu dan anak itu berhenti total saat mereka tinggal bersama nenek ARH di Muaragembong. Diduga karena jarak antara rumah sakit dan tempat tinggalnya saat ini yang sangat jauh sehingga pengobatan terhenti.
“Setelah pindah ke Muaragembong lalu putus kontak. Dihubungi oleh petugas Puskesmas Cibitung juga tidak pernah ada, akhirnya lost kontak,” ucap Ade.
Dibawa ke RSUD Bekasi
Kondisi ARH dan Khoirunisah kini semakin memburuk setelah pengobatannya terhenti. Terlebih lagi, mereka juga didiagnosa mengidap tuberculosis.
“Kondisnya kurus karena muncul jamur di lidah kemudian kalau sudah berjamur harus diobati dan tidak bisa masuk makanan dan sakit makanannya juga tidak enak. Karena tidak masuk makanan, berat badan kurus jadi harus dibantu infus,” ungkapnya.
Saat ini Khoirunisah dan anaknya sudah dibawa ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
“Yang terpenting sekarang sudah ditangani dengan benar. Kondisi anak dan ibu juga sudah menuju stabil. Semoga terus menunjukkan grafik positif,” kata Ade.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaPada usia 40-an, seiring menerapkan gaya hidup sehat, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Baca SelengkapnyaIbunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masalah polusi udara semakin mengkhawatirkan. Khususnya di Jakarta. Berikut dampak polusi udara pada kesehatan anak yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaSejak nama putrinya, Wanda Tri Agustini dipanggil, ayahnya tampak berjalan mewakili putrinya wisuda dengan langkah yang berat.
Baca SelengkapnyaPelaku terindikasi mengalami skizofrenia, sekitar dua bulan lalu
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca Selengkapnya