Asa Rizki Maulana, Anak Tukang Ojek di Lampung Kejar Impian jadi Tentara lewat Sekolah Rakyat
Di Lampung, sekolah rakyat akan dibuat di dua lokasi dengan target murid 1.000 orang.

Siang itu, rumah reyot miliki Vera di Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Kota Bandarlampung, Lampung, mendadak ramai orang. Di antara mereka yang datang, tampak sesosok pejabat penting. Dialah Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.
Vera tak punya persiapan khusus menyambut tamu dari ibu kota. Jangankan menyediakan kudapan lezat, sekadar tempat duduk layak pun dia tiada. Maklum, kondisi perekonomian keluarga Vera jauh dari kata cukup. Bisa tidur dan makan seadanya saja sudah mereka syukuri.
Hari itu, Gus Ipul tak datang seorang diri. Dia didampingi wakil gubernur Lampung.
Vera agak canggung mulanya. Dia bingung harus mengawali pertemuan itu dengan pembicaraan apa. Tetapi, ketegangan itu mencair. Ketika dia tahu kehadiran Gus Ipul untuk memastikan anaknya Rizki Mubarok (15) sebagai penerima beasiswa sekolah rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Vera, dan suami tentu tak dapat menyembunyikan rasa bahagia mereka. Tak terbayang sebelumnya, putra mereka yang kini duduk di kelas XI SMP dan sebentar lagi lulus bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.
"Kami bersyukur anak saya keterima jadi sekolah rakyat, ya harapan. Kami sebagai orang tua agar anak tidak seperti kami,” kata Vera, saat ditemui merdeka.com di rumahnya, Senin (12/5).
Vera memilih pasrah karena sadar perekonomian mereka tak memungkinkan untuk itu. Dia sehari-hari bekerja sebagai petugas cleaning service. Sementara suaminya hanya tukang ojek.
"Penghasilan ya segitu tidak tentu," katanya.

Namun kini, keduanya begitu semringah. Berkat program sekolah rakyat, putra kesayangan mereka bisa mengejar mimpinya menjadi seorang tentara.
“Senang dan bahagia karena saya bisa menjadi yang baik untuk menggapai cita-cita saya menjadi tentara,” kata Rizki.
Meski orang tuanya tak mampu, dia berharap kelak bisa mengangkat derajat keluarga mereka.
"Buat teman-teman yang masih berjuang tetap semangat,” katanya berpesan.
Pantauan merdeka.com, rumah Rikzy hanya bangunan nonpermanen yang dindingnya berupa anyaman bambu. Atau disebut rumah keribik. Ukurannya, hanya 6x4, itupun didirikan di atas lahan milik orang lain yang mereka sewa. Lantainya sudah disemen seadaanya, sementara area teras luar masih berupa tanah.
“Tanahnya saya sewa Rp 2 juta pertahun, kalau bangunannya ya saya bangun dengan uang seadanya,” kata Vera lirih.

Gus Ipul Tegaskan Penerima Sekolah Rakyat Orang yang Berhak
Gus Ipul mengatakan, ada empat calon murid sekolah rakyat di kawasan Kelurahan Gunung Sulah, Kecamatan Way Halim, Kota Bandarlampung, Lampung. Mereka adalalhRizki Mubarok dan Khusnul Mubarok Arafah, keduanya merupakan siswa SMPN 44 Bandar Lampung yang akam meneruskan ke jenjang SMA pada tahun ajaran 2025/2026.
Sedangkan dua siswa lainnya yakni Diana Hanoveria siswa kelas VIII dan Alifi Viya Wulandari kelas VII, keduanya merupakan calon siswa sekolah rakyat ditahun ajaran yang akan datang.
“Saya berkunjung ke rumah orang tua calon siswa sekolah rakyat, dan Insya Allah tahun ajaran baru 2025/2026 akan dimulai dari jenjang SMA menggunakan gedung BPSDM jika oleh kementerian Pekerjaan Umum dinyatakan layak,” ujarnya.
Selain siswa, pemerintah juga sedang menyeleksi tenaga pengajar baik untuk kepala sekolah, guru dan tenaga pendidik serta calon siswa-siswi itu sendiri.
“Khusus untuk calon siswa pertama-tama masuk dalam DTSEN (data terpadu sosial ekonomi nasional) di sini masuknya desil satu atau mereka yang paling bawah, di mana desil satu masuk dalam kategori miskin ekstrem dan miskin,” jelasnya.
