Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

6 Aksi konyol pendukung bayaran Ratu Atut

6 Aksi konyol pendukung bayaran Ratu Atut demo pendukung ratu atut. ©2013 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Ribuan massa dari Banten menyemut di depan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) mendukung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang saat itu sedang diperiksa sebagai tersangka dalam perkara Pilkada Lebak dan proyek alat kesehatan di Tangerang Selatan, Jumat (20/12) kemarin. Mereka berkoar-koar membela Atut dan mencemooh KPK .

Namun, ternyata banyak dari mereka yang tidak mengetahui tujuannya datang ke KPK , Jakarta. Bahkan mereka tidak mengetahui kasus yang menimpa Atut.

Mereka mengaku tergiur dengan uang yang dijanjikan oleh koordinator aksi. Untuk itulah mereka mau saja ikut bersama rombongan ke KPK .

Bahkan, setelah Atut digiring untuk dijebloskan ke Rutan Pondok Bambu, pendukungnya tak bereaksi. Mungkin karena tak tahu isu yang sedang terjadi itulah mereka tidak mendukung Atut yang ditahan.

Berikut aksi konyol pendukung Atut yang dirangkum merdeka.com, Sabtu (21/12).

Pengen lihat Jakarta

Ribuan pendukung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah demo di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), salah satunya anak SMP bernama Botem (12). Botem mengaku ikut demo untuk melihat suasana Ibu Kota."Dari Tangerang, ikut saja sama teman-teman. Kapan lagi pergi ke Jakarta," kata Botem yang masih duduk di bangku SMP kelas XIII ini saat berbincang dengan merdeka.com di depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat (20/12).Ikut demonstrasi kali ini, lanjut Botem, dirinya dijanjikan sejumlah uang untuk demo mendukung Atut. Namun, Botem tak tahu apakah janji itu terealisasi atau tidak."Saya sih maunya dikasih Rp 200 ribu seorang, tapi katanya cuma Rp 30 ribu. Yang penting kan ke Jakarta mumpung lagi libur sekolah," jelas Botem sambil bercanda dengan temannya.

Topik Pilihan: KPK | Partai Golkar

Tidak tahu kasus Atut

Seorang nenek-nenek, memakai baju gamis putih mengaku hanya ikut rombongan ke KPK. Bahkan, dia tidak tahu tentang kasus Atut."Ya ikut aja, tadi diajak. Nggak tahu (kasus Atut) itu." jelasnya saat ngobrol dengan merdeka.com di depan Gedung KPK, Jumat (20/12).

Topik Pilihan: KPK | Partai Golkar

Berharap uang, kopi dan rokok

Para pendemo yang berangkat langsung dari Banten datang bukan tanpa alasan. Mereka mengaku mengikuti demo karena dijanjikan uang oleh koordinator aksi."Dapat uang Rp 100 ribu. Makan, rokok sama kopi juga," kata salah seorang pendemo, Erdi kepada merdeka.com di lokasi, Jumat (20/12).Tetapi, lanjutnya, pembayarannya akan diberikan setelah mereka kembali ke tempatnya masing-masing. "Nanti dapatnya, kalau udah balik (ke Banten)," terangnya.

Topik Pilihan: KPK | Partai Golkar

Enggak tahu KPK

Ternyata, peserta demonstrasi itu banyak yang tidak paham dengan tujuan demo. Mereka juga mengaku capek dan menyesal ikut demonstrasi itu sebab merasa tidak mendapat apa-apa."Engga tau lah (soal kasus Atut). Ke sini aja ikut-ikut, diajak juga dari LSM (koordinator). Sebenarnya sih nyesel ikut ke sini, dapet capeknya doang, males ikut ribut-ribut, mendingan saya duduk aja," kata seorang peserta demonstrasi, Jumat (20/12).Pria yang mengaku asli Banten itu menjelaskan, dia dan teman-temannya itu dikoordinir. Sebelum berangkat ke Jakarta, mereka dikumpulkan sejak subuh di stadion. Setelah itu mereka berangkat ke Jakarta. Apakah mendapat duit? Pria itu menjawab, "enggak tahu saya."Apakah anda tahu apa itu KPK? Dia menjawab, "Komisi Pemberantasan Korupsi. Enggak tahu kerja-nya ngapain, paling nangkep orang."

Topik Pilihan: KPK | Partai Golkar

Dijanjikan ketemu presiden

Para pendemo ternyata ada juga yang ditipu koordinator aksi supaya mau diajak demonstrasi. Mereka awalnya dijanjikan bertemu dengan Presiden."Katanya diajak mau ketemu Presiden. Yah saya ikut-ikut aja lah," kata seorang pendemo saat berbincang dengan merdeka.com di depan Gedung KPK, Jumat (20/12).Pemuda berambut gondrong itu mengaku sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan. Dia tak tahu kasus Ratu Atut yang sedang ramai. Hanya ikut-ikutan saja."Enggak tahu saya. Saya juga kesini nyesel, mendingan di rumah dapet duit juga," katanya.Dia mengaku datang ke Jakarta bersama teman-temannya dua bus. Tak ada yang paham kenapa mereka tiba-tiba dibawa ke depan gedung KPK.

Topik Pilihan: KPK | Partai Golkar

Daripada nganggur

Dari sekian banyak pendemo ada yang mengaku hanya iseng saja ikut ke KPK. Dia berasalan daripada tidak ada kerjaan di rumah makanya mau saja ikut ke Jakarta.Enggak tahu saya, ke sini (KPK) aja diajak. Daripada nganggur mendingan saya ikut ke Jakarta aja," ujar salah satu pendemo kepada merdeka.com di lokasi, Jumat (20/12).Dia mengaku dirinya diajak oleh LSM Paku Banten. Namun, dia tidak tahu apakah akan mendapat uang transportasi atau tidak. "Saya enggak tahu," katanya.

Topik Pilihan: KPK | Partai Golkar

Baca juga:4 Cara Atut mengiba KPK sebelum ditahanPendukung Ratu Atut sebut Abraham Samad banciPendukung Atut mau antarkan sang ratu sampai penjara6 Gubernur aktif ini tersandung kasus korupsi5 Reaksi Atut setelah ditetapkan menjadi tersangka korupsi (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Di Depan PPATK & KPK, Ketua Komisi III Sindir Mandeknya RUU Perampasan Aset dan RUU Pembatasan Uang Kartal
Di Depan PPATK & KPK, Ketua Komisi III Sindir Mandeknya RUU Perampasan Aset dan RUU Pembatasan Uang Kartal

Komisi III meyakini, jika PPATK dan KPK tidak ada lagi kekhawatiran, maka dua RUU tersebut akan berjalan lancar.

Baca Selengkapnya
KPK Buka Peluang Panggil Keluarga Inti SYL untuk Usut Dugaan TPPU
KPK Buka Peluang Panggil Keluarga Inti SYL untuk Usut Dugaan TPPU

"Penyidik memang membutuhkan keterangan dari pihak keluarga intinya, dalam rangka menelusuri aliran uang dan aset," kata Ali

Baca Selengkapnya
Mengintip Setumpuk Berkas Tuntutan SYL, Tebalnya Berlapis Capai 1.576 Halaman
Mengintip Setumpuk Berkas Tuntutan SYL, Tebalnya Berlapis Capai 1.576 Halaman

Berkas tuntutan yang telah disiapkan oleh Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga mencapai ribuan halaman.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Otak Pungli di Rutan KPK Diperiksa Sebagai Saksi, Ini yang Bakal Didalami Penyidik
Otak Pungli di Rutan KPK Diperiksa Sebagai Saksi, Ini yang Bakal Didalami Penyidik

Hengki merupakan ASN yang saat ini bertugas di Pemprov DKI Jakarta. Pada jabatan sebelumnya di KPK, ia bertugas sebagai Keamanan Ketertiban di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya
KPK Akui Kritik dari Dewas Bagus, Faktanya Memang Ada Perlawanan
KPK Akui Kritik dari Dewas Bagus, Faktanya Memang Ada Perlawanan

KPK buka suara usai dikritik habis-habisan oleh ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan.

Baca Selengkapnya
OTT KPK di Labuhanbatu Terkait Korupsi Pengadaan Barang & Jasa, Bupati Erik Adtrada Ritonga Ikut Terjaring
OTT KPK di Labuhanbatu Terkait Korupsi Pengadaan Barang & Jasa, Bupati Erik Adtrada Ritonga Ikut Terjaring

Nawawi belum memberikan keterangan lebih lanjut soal sektor pengadaan barang dan jasa yang menyeret bupati Labuhan Batu.

Baca Selengkapnya
Luhut Sebut OTT KPK Kampungan: Orang Lagi Telepon Istri Tahu-Tahu Disadap
Luhut Sebut OTT KPK Kampungan: Orang Lagi Telepon Istri Tahu-Tahu Disadap

Menurutnya, OTT KPK dilakukan secara serampangan. Dia juga kesal KPK asal menyadap ponsel pejabat negara.

Baca Selengkapnya
Terbukti Terlibat Pungli di Rutan KPK, 78 Pegawai Disanksi Berat Minta Maaf dan 12 Diserahkan ke KPK
Terbukti Terlibat Pungli di Rutan KPK, 78 Pegawai Disanksi Berat Minta Maaf dan 12 Diserahkan ke KPK

Untuk 78 pegawai KPK dikenakan sanksi berat berupa permintaan maaf secara langsung dan terbuka

Baca Selengkapnya
Kejati Kantongi 8 Tersangka Korupsi Pengadaan Alat Praktik SMK di Disdik Sumbar, Kerugian Capai Rp5,5 Miliar
Kejati Kantongi 8 Tersangka Korupsi Pengadaan Alat Praktik SMK di Disdik Sumbar, Kerugian Capai Rp5,5 Miliar

Kejati akan melakukan pemangilan kepada para tersangka pada 31 Mei 2024.

Baca Selengkapnya