Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Ritual ini digelar setiap malam satu Suro

5 Ritual ini digelar setiap malam satu Suro Keris batu meteor. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Setiap tahun baru tiba, biasanya ditandai dengan berbagai kemeriahan, seperti pesta kembang api, keramaian tiupan terompet, maupun berbagai arak-arakan di malam pergantian tahun. Tapi tidak demikian dengan pergantian tahun baru Jawa yang jatuh tiap malam satu Suro (1 Muharram) yang tidak disambut dengan kemeriahan.

Kebalikan dari malam-malam tahun baru umumnya, tahun baru Jawa, atau malam satu Suro, justru diperingati dengan berbagai ritual sebagai bentuk introspeksi diri. Salah satu ritual yang dilakukan masyarakat Jawa di antaranya tirakatan dan ngumbah pusaka (membersihkan pusaka, bisa keris atau pusaka lainnya).

Selain dua ritual itu, sebenarnya masih banyak ritual lain yang digelar di kalangan masyarakat Jawa ini. Namun merdeka.com, bakal menyarikan 5 ritual saja yang digelar tepat malam satu Suro. Berikut ini 5 ritual itu:

Ngumbah keris

Salah satu ritual paling popular saban malam satu Suro adalah ngumbah keris (membersihkan keris). Ritual ini adalah tradisi mencuci/membersihkan keris pusaka bagi orang yang memilikinya. Dalam tradisi masyarakat Jawa, ngumbah keris menjadi sesuatu kegiatan spiritual cukup sakral. "Kenapa tiap malam satu Suro kebanyakan orang Jawa atau para kolektor pusaka selalu 'ngumbah gaman/kersi' miliknya? Karena seperti yang saya jelaskan, bahwa 1 Muharram adalah malam penuh keramat, malam penuh dengan kekuatan magis. Karena pusaka-pusaka itu juga dikeramatkan, makanya perlu dirituali di malam 1 Suro, agar kekuatan gaibnya bertambah," kata Sugiman, seorang kolektor pusaka asal Sidoarjo.

Kirab kerbau bule di Keraton Surakarta

Kirab Kebo Bule ini merupakan ritual Keraton Kasunanan Surakarta. Kirab ini Kebo Bule ini juga digelar saban malam satu Suro, di mana sekawanan kerbau (kebo) yang dipercaya keramat, yaitu Kebo Bule Kiai Slamet. Konon kerbau ini bukan sembarang kerbau.Dalam buku Babad Solo karya Raden Mas (RM) Said, leluhur kebo bule adalah hewan klangenan atau kesayangan Paku Buwono II. Maka dari itu, kebo bule ini dianggap sebagai pusaka keraton. Adapun kirab itu sendiri berlangsung tengah malam, tergantung 'kemauan' dari kebo Kyai Slamet.Uniknya, dalam kirab ini, orang-orang sekitar Keraton akan berjalan mengikuti kirab. Mereka saling berebut dan berusaha menyentuh tubuh kebo bule. Tak cukup menyentuh, bahkan orang-orang tersebut terus berjalan di belakang kerbau, menunggu sekawanan kebo bule buang kotoran. Bila kotoran jatuh, mereka saling berebut mendapatkannya. Orang-orang itu beranggapan bahwa kotoran tersebut sebagai tradisi ngalap berkah, atau mencari berkah Kiai Slamet.

Mubeng beteng di Keraton Yogyakarta

Sedangkan ritual di Yogyakarta berbeda lagi. Di istana Sultan Hamengkubuwono, itu setiap malam satu Suro digelar acara mengarak benda pusaka mengelilingi benteng keraton yang diikuti oleh ribuan warga Yogyakarta dan sekitarnya. Selama melakukan ritual mubeng beteng tidak diperkenankan berbicara seperti halnya orang sedang bertapa. Inilah yang dikenal dengan istilah tapa bisu mubeng beteng.

Tirakatan

Ritual lain dikenal dengan Tirakatan. Tirakat dari kata 'Thoriqot' atau Jalan, yang dimaknai sebagai usaha mencari jalan agar dekat dengan Allah. Tirakatan ini digelar setiap malam satu Suro oleh kelompok-kelompok penganut aliran kepercayaan Kejawen yang masih banyak dijumpai di pedesaan. Mereka menyambut datangnya tahun baru Jawa dengan tirakatan atau selamatan.Sepanjang bulan Suro masyarakat Jawa meyakini untuk terus bersikap eling (ingat) dan waspada. Eling artinya manusia harus tetap ingat siapa dirinya dan di mana kedudukannya sebagai ciptaan Tuhan.

Tapa bisu

Ritual lain adalah Tapa Bisu atau mengunci mulut. Sesuai namanya, Ritual ini dilakukan dengan cara diam, tidak mengeluarkan kata-kata selama ritual. Ritual ini juga bisa dimaknai sebagai upacara untuk mawas diri, berkaca pada diri atas apa yang dilakoninya selama setahun penuh, menghadapi tahun baru di esok paginya.Seperti tradisi Tapa Bisu yang di lakukan di kota Yogyakarta. Mereka melakukan untuk memohon perlindungan dan keselamatan kepada Allah SWT dengan harapan diberikan yang terbaik untuk Kota Yogyakarta.

Baca juga:Saat dicuci tiap 1 Suro, keris juga dipijat Berkah 1 Suro, pencuci keris laris manis5 Tradisi aneh ini diyakini dapat mengusir setan5 Tradisi unik dan menyeramkan di dunia (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Tradisi Malam Satu Suro di Cirebon, Dinantikan Masyarakat karena Ini
Mengenal Tradisi Malam Satu Suro di Cirebon, Dinantikan Masyarakat karena Ini

Ada sejumlah alasan orang-orang di Cirebon menantikan dan merasa bergembira di tanggal tersebut.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Tabot, Ritual Perayaan Tahunan dalam Menyambut Tahun Baru Islam di Bengkulu
Mengenal Tradisi Tabot, Ritual Perayaan Tahunan dalam Menyambut Tahun Baru Islam di Bengkulu

Tradisi yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya ini sudah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Bengkulu dalam menyambut Tahun Baru Islam.

Baca Selengkapnya
Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa
Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa

Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Digelar Setiap Jelang Tahun Baru Imlek, Begini Serunya Ritual Pao Oen di Kota Solo
Digelar Setiap Jelang Tahun Baru Imlek, Begini Serunya Ritual Pao Oen di Kota Solo

Tradisi itu digelar dengan harapan menyambut tahun baru Imlek dengan jiwa raga yang bersih.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Besale, Ritual Pengobatan Tradisional Khas Suku Anak Dalam
Mengenal Upacara Besale, Ritual Pengobatan Tradisional Khas Suku Anak Dalam

Ritual pengobatan tradisional milik Suku Anak Dalam ini dilakukan oleh seorang dukun yang didampingi oleh pengiring yang disebut dengan Pembayung.

Baca Selengkapnya
Digelar Sepekan, Ritual ‘Seblang Olehsari’ Ramai Dipadati Pengunjung
Digelar Sepekan, Ritual ‘Seblang Olehsari’ Ramai Dipadati Pengunjung

Digelar Selama Depekan, Ritual ‘Seblang Olehsari’ Ramai Dipadati Pengunjung

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Adang yang Sakral, Ritual Memasak Warga Serang Sambut Hari Besar Keagamaan
Mengenal Tradisi Adang yang Sakral, Ritual Memasak Warga Serang Sambut Hari Besar Keagamaan

Kabupaten Serang memiliki kearifan lokal yang hampir punah bernama Adang.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Ritual Keagamaan, Tarian Khas Bengkulu Ini Kini Jadi Budaya Daerah
Berawal dari Ritual Keagamaan, Tarian Khas Bengkulu Ini Kini Jadi Budaya Daerah

Ritual ini rutin dilakukan setiap tahunnya pada bulan Muharam yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Memitu di Indramayu, Ketika Ibu Hamil Dipakaikan Kembang dan Dimandikan Air Doa
Uniknya Tradisi Memitu di Indramayu, Ketika Ibu Hamil Dipakaikan Kembang dan Dimandikan Air Doa

Tradisi ini tak sekedar menampilkan rasa bahagia dan ucapan syukur, namun turut dilaksanakan dengan sejumlah simbol yang dikaitkan dengan makna kebaikan.

Baca Selengkapnya