Merdeka.com - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mencatat sebanyak 211 anak di wilayahnya terinfeksi virus corona selama terjadinya pandemi virus tersebut sejak Maret lalu. Tidak ada catatan kasus pada anak sampai meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati kategori anak yaitu mulai usia sejak lahir sampai dengan 19 tahun. Sumber penularan berasal dari klaster keluarga dan non-klaster keluarga.

"Ada anak yang positif tapi bapak dan ibunya tidak," katanya, Selasa (8/9).

Sementara klaster keluarga yaitu orang tua yang beraktivitas di luar lalu terpapar virus corona dan menularkan kepada anggota keluarga di rumah. Selama pandemi, klaster keluarga mencapai 199 dengan jumlah kasus 519.

Ia mengatakan, proses penularannya sama dengan kasus dewasa. Karena itu, aktivitas yang mengumpulkan anak belum bisa dilakukan di Kota Bekasi.

"Sekolah juga tidak disarankan dalam waktu sekarang," katanya.

Untuk menekan penularan virus pada anak, kata dia, pihaknya mengimbau orang tua selalu melakukan pengawasan. Jika anak ingin bermain, wajib menjalankan protokol kesehatan.

Sementara itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengonfirmasi kasus Covid-19 selama pandemi di wilayahnya mencapai 2072 kasus dengan angka kematian sebanyak 72 pasien. Adapun kasus aktif mencapai 254 tersebar di 37 kelurahan.

Rahmat kembali meminta kepada warganya untuk mematuhi protokol kesehatan untuk menekan penularan virus corona di wilayahnya. Sebab, transmisi dari klaster keluarga maupun penularan di dalam ruangan tertutup cukup tinggi.

"Jadi caranya itu hanya menggunakan masker, physical distancing, jaga kebersihan, cuci tangan, dan hindari kerumunan," kata Rahmat.