104 Ton Rotan Seharga Rp 1,87 Miliar Hendak Diselundupkan ke Luar Negeri
Merdeka.com - Tim patroli laut Kantor Wilayah DJBC Bali, NTB dan NTT menggagalkan penyelundupan 1690 ikat atau 104 ton rotan ke Timor Leste. Rotan itu diangkut dari Pelabuhan Panarukan, Jawa Timur menuju Pelabuhan Dili, Timor Leste tanpa dilengkapi dokumen pabean.
Rotan tersebut diangkut menggunakan Kapal KLM Maju. Kemudian, petugas Bea dan Cukai menangkap kapal pengangkut rotan saat melintas di perairan sekitar pulau Kambing, Jumat (5/4) subuh.
Setelah diperiksa, ternyata kapal pengangkut rotan tersebut tanpa dilengkapi dokumen pemberitahuan ekspor barang. Selanjutnya, kapal tersebut digiring ke Pelabuhan Atapupu Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Husni Syaiful selaku Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil Bea Cukai Bali, NTB dan NTT, saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan tersebut. Menurut dia, terungkapnya penyelundupan rotan tersebut setelah petugas Bea Cukai melakukan patroli.
"Jadi kejadiannya Jumat dan semalam baru sandar. Itu rotan berasal dari Jawa Timur, mereka ingin mengelabui untuk tujuan ke Kupang. Padahal muatan itu mau diselundupkan ke Timor Leste," ucapnya, saat dikonfirmasi via telepon Kamis (11/4).
"Surat izinnya nggak ada dan yang pertama itu dilarang di ekspor barangnya. Sesuai peraturan Menteri Perdagangan nomor 44 tahun 2012," tambah Husni Syaiful.
Husni Syaiful juga menjelaskan, untuk rotan yang disita tersebut berkisar seharga Rp 1,87 miliar dan rencananya akan diselundupkan ke luar negeri. "Info yang kami terima nanti dari Timor Leste akan dibawa ke luar negeri, ke China, ke Malaysia dan sebagainya. Karena paling mudah lewatnya Timor Leste. Untuk yelaku yang kita tangkap itu ada nahkoda berserta 5 kru-nya," ujarnya.
Saat itu barang bukti rotan, diamankan di Gudang Kantor Bea Cukai Atambua. Sementara pihak Bea Cukai akan terus melakukan proses penyidikan untuk mengungkapkan siapa dalang di balik penyelundupan tersebut. "Kita akan lakukan proses penyidikan dan mendalaminya, siapa otak di balik ini," ujar Husni Syaiful.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaDitempel Lakban di Perut, Pria Ini Mau Selundupkan Narkoba 1 Kg Lewat Pelabuhan Bintan
Pelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca SelengkapnyaMenyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca Selengkapnya15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaDua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh
Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca SelengkapnyaBangkai Kapal yang Tenggelam 316 Tahun Lalu Ditemukan, Angkut Harta Karun Senilai Rp269 Triliun
Kapal ini tenggelam saat bertempur dengan kapal perang Inggris di lepas pantai Kolumbia.
Baca Selengkapnya