Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

104 Ton Rotan Seharga Rp 1,87 Miliar Hendak Diselundupkan ke Luar Negeri

104 Ton Rotan Seharga Rp 1,87 Miliar Hendak Diselundupkan ke Luar Negeri Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 104 Ton Rotan. ©2019 Istimewa

Merdeka.com - Tim patroli laut Kantor Wilayah DJBC Bali, NTB dan NTT menggagalkan penyelundupan 1690 ikat atau 104 ton rotan ke Timor Leste. Rotan itu diangkut dari Pelabuhan Panarukan, Jawa Timur menuju Pelabuhan Dili, Timor Leste tanpa dilengkapi dokumen pabean.

Rotan tersebut diangkut menggunakan Kapal KLM Maju. Kemudian, petugas Bea dan Cukai menangkap kapal pengangkut rotan saat melintas di perairan sekitar pulau Kambing, Jumat (5/4) subuh.

Setelah diperiksa, ternyata kapal pengangkut rotan tersebut tanpa dilengkapi dokumen pemberitahuan ekspor barang. Selanjutnya, kapal tersebut digiring ke Pelabuhan Atapupu Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Husni Syaiful selaku Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil Bea Cukai Bali, NTB dan NTT, saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan tersebut. Menurut dia, terungkapnya penyelundupan rotan tersebut setelah petugas Bea Cukai melakukan patroli.

"Jadi kejadiannya Jumat dan semalam baru sandar. Itu rotan berasal dari Jawa Timur, mereka ingin mengelabui untuk tujuan ke Kupang. Padahal muatan itu mau diselundupkan ke Timor Leste," ucapnya, saat dikonfirmasi via telepon Kamis (11/4).

"Surat izinnya nggak ada dan yang pertama itu dilarang di ekspor barangnya. Sesuai peraturan Menteri Perdagangan nomor 44 tahun 2012," tambah Husni Syaiful.

Husni Syaiful juga menjelaskan, untuk rotan yang disita tersebut berkisar seharga Rp 1,87 miliar dan rencananya akan diselundupkan ke luar negeri. "Info yang kami terima nanti dari Timor Leste akan dibawa ke luar negeri, ke China, ke Malaysia dan sebagainya. Karena paling mudah lewatnya Timor Leste. Untuk yelaku yang kita tangkap itu ada nahkoda berserta 5 kru-nya," ujarnya.

Saat itu barang bukti rotan, diamankan di Gudang Kantor Bea Cukai Atambua. Sementara pihak Bea Cukai akan terus melakukan proses penyidikan untuk mengungkapkan siapa dalang di balik penyelundupan tersebut. "Kita akan lakukan proses penyidikan dan mendalaminya, siapa otak di balik ini," ujar Husni Syaiful.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
Ditempel Lakban di Perut, Pria Ini Mau Selundupkan Narkoba 1 Kg Lewat Pelabuhan Bintan

Ditempel Lakban di Perut, Pria Ini Mau Selundupkan Narkoba 1 Kg Lewat Pelabuhan Bintan

Pelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta

Baca Selengkapnya
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia

Baca Selengkapnya
15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu

15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu

Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah

Baca Selengkapnya
Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh

Dua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh

Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton

Baca Selengkapnya
Bangkai Kapal yang Tenggelam 316 Tahun Lalu Ditemukan, Angkut Harta Karun Senilai Rp269 Triliun

Bangkai Kapal yang Tenggelam 316 Tahun Lalu Ditemukan, Angkut Harta Karun Senilai Rp269 Triliun

Kapal ini tenggelam saat bertempur dengan kapal perang Inggris di lepas pantai Kolumbia.

Baca Selengkapnya