Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pangsa pasar atau market share perbankan syariah Indonesia per Agustus 2022 mencapai 7,03 persen.
Pangsa pasar tersebut tercatat dengan komposisi industri yang terdiri dari 13 Bank Umum Syariah (BUS) dengan pangsa sebesar 66,14 persen dari total industri perbankan syariah, 20 Unit Usaha Syariah (UUS) dengan pangsa 31,39 persen, dan 166 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dengan pangsa 2,47 persen.
"Dari tahun ke tahun Alhamdulillah perbankan syariah selalu menunjukkan perbaikan," ungkap Direktur Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah OJK, Nyimas Rohmah dalam LPPI Virtual Seminar #86 di Jakarta, Kamis (13/10).
Selain itu, pertumbuhan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), serta Pembiayaan yang Diberikan (PyD) industri perbankan syariah nasional pun terus tumbuh positif meskipun di masa pandemi Vovid-19.
Aset perbankan syariah Indonesia berhasil tumbuh 17,91 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai Rp744,68 triliun pada Agustus 2022, DPK meningkat 18,08 persen (yoy) mencapai Rp591,97 triliun, dan PyD naik 18,56 persen (yoy) menjadi sebesar Rp483,81 triliun.
Jumlah rekening perbankan syariah nasional pun terus menunjukkan pertumbuhan, sehingga pada posisi Agustus 2022 jumlah rekening DPK mencapai 49,12 juta rekening atau bertambah 1,54 juta rekening dari Juli 2022, sedangkan untuk rekening PyD mencapai 7,61 juta atau bertambah 120 ribu rekening.
Dari sisi permodalan, dia menjelaskan Rasio Pemenuhan Kecukupan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio/CAR) terus dapat dipertahankan dengan sangat memadai di angka 23,63 persen pada Agustus 2022, yang dinilai cukup baik.
Jika dilihat dari sisi risiko pembiayaan yang dicerminkan oleh rasio pembiayaan macet (Non Performing Financing/NPF), dipertahankan dalam tingkat yang cukup rendah, yaitu NPF bruto 2,55 persen serta NPF neto 0,88 persen.
Kemudian rasio pembiayaan terhadap simpanan atau (Financing to Deposit Ratio/FDR) juga sangat bagus, yaitu di angka 81,14 persen, yang menunjukkan fungsi intermediasi berjalan dengan baik dan di sisi lain likuiditas juga tetap terjaga.
Sementara dari sisi rentabilitas, Net Operating Margin (NOM) berada di angka 2,35 persen, rasio profitabilitas (Return On Assets/ROA) di level 1,95 persen, serta rasio Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 81,4 persen, yang menunjukkan tingkat efisiensi perbankan syariah Indonesia cukup baik.
Advertisement
Pesan Erick Thohir ke Bank BUMN: Kerja Harus Sat-Set, Tepat dan Cepat
Sekitar 21 Menit yang laluEkonomi Mulai Pulih, Realisasi Restrukturisasi Bank Mandiri Turun Tajam
Sekitar 1 Hari yang laluNaik 46 Persen, Laba Bank Mandiri Capai Rp41 Triliun Sepanjang 2022
Sekitar 1 Hari yang laluBank FAMA Siap Jadi Bank Digital, Beri Solusi Terkoneksi Bagi Nasabah
Sekitar 1 Hari yang laluBTN Masuk Jajaran Emiten dengan Tata Kelola yang Baik se-ASEAN
Sekitar 1 Hari yang laluBSM Umat Resmi Bertransformasi Jadi BSI Maslahat
Sekitar 2 Hari yang laluDapat Dana Rp4,13 T, BTN Komitmen Beri Layanan Akses KPR Murah dan Cepat
Sekitar 3 Hari yang laluDirut BRI Beberkan 6 Faktor Penentu Keberlanjutan Industri Perbankan Indonesia
Sekitar 4 Hari yang laluNaik 40 Persen, BTN Target Dana Murah Tabungan Bisnis Tembus Rp7 Triliun di 2023
Sekitar 4 Hari yang laluKPK Salah Blokir, BCA Buka Rekening Pedagang Burung di Pamekasan
Sekitar 5 Hari yang laluSyarat Lengkap Ajukan KPR Rumah Lewat Bank Mandiri
Sekitar 5 Hari yang laluSyarat PNS Ajukan Pinjaman di Bank Mandiri: Minimal Satu Tahun Kerja
Sekitar 5 Hari yang laluIndustri Perbankan Tumbuh di 2022, Ini Rincian Data dari Modal Hingga Likuiditas
Sekitar 6 Hari yang laluKondisi Ekonomi Global Makin Suram, Perbankan Kebut Transformasi ke Ekosistem Digital
Sekitar 6 Hari yang laluTerinspirasi Pangeran Sambernyawa, Polres Wonogiri Usung Konsep Kerja SUPER
Sekitar 1 Jam yang laluKisah Edward Pernong Pensiunan Jenderal Polisi Dipanggil Soeharto, Langsung Promosi
Sekitar 2 Jam yang laluHarta Kompol D yang Nikah Sirih dengan Nur Capai Rp1,5 M
Sekitar 2 Jam yang laluMpok Alpa Tiba-tiba ke Kantor Polisi 'Terima Kasih Bapak-bapak Ganteng'
Sekitar 2 Jam yang laluMomen Sidang Duplik Putri Candrawathi Menepis Asumsi Omong Kosong JPU
Sekitar 19 Menit yang laluKubu Putri Candrawathi Sindir Jaksa: Mungkin Penuntut Umum Terlalu Lelah
Sekitar 2 Jam yang laluPengacara Putri Candrawathi Baca Duplik: Replik JPU Hanya Klaim Kosong
Sekitar 2 Jam yang laluPengacara Ferdy Sambo Rangkum Keterangan Bharada E yang Disebut Inkonsistensi
Sekitar 3 Jam yang laluMomen Sidang Duplik Putri Candrawathi Menepis Asumsi Omong Kosong JPU
Sekitar 19 Menit yang laluKubu Putri Candrawathi Sindir Jaksa: Mungkin Penuntut Umum Terlalu Lelah
Sekitar 2 Jam yang laluPengacara Putri Candrawathi Baca Duplik: Replik JPU Hanya Klaim Kosong
Sekitar 2 Jam yang laluPengacara Ferdy Sambo Rangkum Keterangan Bharada E yang Disebut Inkonsistensi
Sekitar 3 Jam yang laluMomen Sidang Duplik Putri Candrawathi Menepis Asumsi Omong Kosong JPU
Sekitar 19 Menit yang laluPengacara Ferdy Sambo Rangkum Keterangan Bharada E yang Disebut Inkonsistensi
Sekitar 3 Jam yang laluHari Ini, Bharada E dan Putri Candrawathi Hadapi Sidang Duplik
Sekitar 5 Jam yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 3 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami