Tak Boleh Disepelekan, Ini 3 Tanda Minyak Rem Motor Harus Diganti

Merdeka.com - Dalam sebuah kendaraan bermotor roda dua, sistem pengereman merupakan salah satu bagian paling krusial. Rem menjadi salah satu aspek pengendali kecepatan di jalan raya yang efektif menekan terjadinya angka kecelakaan.

Namun sayangnya, masih terdapat beberapa pengendara yang belum teredukasi sepenuhnya terhadap perawatan sistem pengereman. Salah satunya adalah minyak rem.

Minyak rem ini sendiri berfungsi menyalurkan tekanan dari piston di master rem menuju piston pada kaliper rem. Minyak rem ini juga wajib diganti ketika sudah memiliki tanda-tanda berikut ini. Apa saja?

Warna Mulai Mengeruh

Cara paling sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan mengintip master rem. Untuk mendeteksinya, coba lihatlah sebuah kotak kecil pada area depan motor tepatnya di samping rem.

Di sana, terdapat sebuah tabung berisi minyak rem yang bisa diintip melalui lubang intip. Jika minyak rem sudah mulai mengeruh dan tidak bening, sebaiknya dikuras dan diganti baru agar tak membahayakan ketika berkendara.

Waktu Pemakaian

Sama seperti oli mesin, minyak rem juga memiliki masa pakai pada kendaraan bermotor. Hal ini disebabkan lantaran minyak rem miliki zat aditif yang bisa habis kadarnya sesuai dengan pemakaian.

Biasanya, minyak rem perlu diganti ketika kendaraan bermotor sudah menempuh jarak 20.000-25.000 km. Jika motor kesayanganmu sudah mencapai jarak tersebut, sebaiknya minyak rem segera dikuras dan diganti baru.

Rem Sudah Tidak Pakem

Jangan menunggu rem kehilangan daya geseknya. Rem yang sudah berkurang dan tidak pakem lagi wajib segera diperbaiki. Rem yang tidak meresons bisa disebabkan dari munculnya angin palsu di sistem rem hidrolik yang mendidih dan memunculkan gelembung udara.

Oleh sebab itu, segera cek minyak rem atau bawa ke bengkel terdekat untuk mendeteksi kerusakan. Hal ini penting untuk menghindarkan diri dari kecelakaan lalu lintas dalam berkendara.