Merdeka.com - Ekosistem kendaraan elektrifikasi di Indonesia semakin lengkap, setelah bus listrik yang dikembangkan oleh para periset Universitas Indonesia (UI) lolos uji tipe dari Kementerian Perhubungan RI.

Bus bernama Bus Listrik UI telah mendapat sertifikat uji tipe (SUT) No KP.9484/AJ.502/DRJD/2022 dan sertifikat registrasi uji tipe (SRUT) No SRUT/AJ.402/DJPD/MAB-00000001/2022. Keduanya diterbitkan pada akhir November 2022.

Pendaftaran Bus Listrik UI dilakukan oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB), sebagai mitra manufakturnya untuk membuat sasis, karoseri, dan integrator seluruhan komponen bus.

Ahmad Gamal PhD, Direktur Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) UI, menjelaskan dengan terbit SUT dan SRUT ini, maka Bus Listrik UI ini sudah dapat meluncur atau berjalan di jalan raya ketimbang di lingkungan terbatas (kampus). Atau diuji coba oleh perusahaan transportasi seperti TransJakarta untuk uji coba operasi.

DISTP UI adalah pihak yang mengelola hak paten UI, hasil penelitian oleh para peneliti UI. Saat ini jumlah paten yang dikelola lebih 3.000 paten. Bus listrik ini juga akan didaftarkan sebagai hak kekayaan intelektual (paten) UI.

Saat ini, kata Gamal, selanjutnya DISTP akan membuat perjanjian dengan perusahaan bus untuk menjual bus listrik UI ini secara massal.

"Syaratnya sudah dipenuhi semua setelah SUT dan SRUT. Jadi kami siap gas, tinggal menjualnya ke pasar," kata Gamal pada Merdeka.com di Kampus UI, Depok, kemarin.

Bus Listrik UI ini turut digunakan saat Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 yang dihelat di Nusa Dua, Bali, akhir tahun lalu.

Akan Dijual Rp 5 Miliar per Unit

©2023 Merdeka.com

Sebagai gambaran, Bus Listrik UI adalah bus lower deck yang cocok untuk bus dalam kota. Dan bukan bus high deck untuk bus luar kota.

Dr Ir Feri Yusivar, Direktur Research Center for Advanced Vehicle (RCAVe) Fakultas Teknik UI, menjelaskan saat ini bus berada di fasilitas Integrated Creative Engineering Learning Lab (i-CELL) FTUI.

"Kami akan terus meneliti untuk mengganti komponen-komponen impor agar tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bus listrik ini meningkat," ujar Feri yang memimpin kegiatan riset dan pengembangan (R&D) bus listrik UI ini. Kegiatan R&D ini juga melibatkan para mahasiswa UI. 

Feri juga sepakat setelah SUT dan SRUT terbit, bus ramah lingkungan ini tinggal dipasarkan secara komersial.

Sebelumnya, Sekretaris Departemen Teknik Mesin FTUI Dr-Ing Mohammad Adhitya, mengungkapkan Bus Listtik UI iakan dipasarkan lewat e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Harga jualnya sekitar Rp 5 miliar dalam e-katalog LKPP.

Adhitya adalah insinyur yang mendesain spesifikasi teknis Bus Listrik UI ini.

Bus Listrik UI merupakan produk otomotif (bus) yang dihasilkan dari penelitian perguruan tinggi.

Bus Listrik UI seperti sepeda motor listrik merek Gesits yang diriset oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Bahkan Gesits sudah diproduksi massal sejak 2019 dan dijual sekitar Rp 27 jutaan per unit di e-katalog LKPP.