Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mesra PDIP-Gerindra, Pemanasan Pilpres 2024?

Mesra PDIP-Gerindra, Pemanasan Pilpres 2024? Koalisi PDIP dan Gerindra. ©2020 Merdeka.com/Zul Atsari

Merdeka.com - Kemesraan PDIP dan Gerindra di Pilkada 2020 menjadi sorotan. Berbagai spekulasi bermunculan. Duet di beberapa daerah dianggap sebagai ajang pemanasan mesin politik kedua partai di Pilpres 2024. Walau masih terlalu dini siapa calon presiden bakal mereka usung.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih berpotensi maju sebagai capres. Dua kali kalah dari Joko Widodo dalam pertarungan, kini dia bergabung ke dalam jajaran kabinet. Ditunjuk Presiden Jokowi sebagai menteri pertahanan.

Berbagai hasil dari lembaga survei menyebut bahwa Prabowo masih tertinggi. Dari hasil survei Indometer, menunjukkan elektabilitas Ketua Prabowo Subianto masih kokoh berada di puncak di antara tokoh lain berpeluang menjadi calon presiden pada 2024.

Elektabilitas Prabowo bertengger di angka 17,6 persen. Hasil ini turun dari sebelumnya 23,1 persen.

Sedangkan Survei Cyrus Network, Prabowo mendapatkan elektabilitas 18,8 persen.Melihat trennya, elektabilitas Prabowo meningkat dari Juli 2019 sebesar 16 persen, peringkat ketiga di bawah Sandiaga dan Anies Baswedan.

Hasil positif ini tidak menutup kemungkinan bahwa Prabowo ke depan bakal menjadi calon kuat. Adapun untuk mendapat dukungan dari PDIP, itu masih dinamis. Apalagi di PDIP ada sejumlah kader punya modal elektoral kuat. Seperti Ketua DPR Puan Maharani hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Memang masih terlalu dini untuk menentukan siapa jago bakal diusung PDIP dan Gerindra dalam Pilpres 2024. Meski begitu, secara hubungan saat ini terjalin begitu erat. Apalagi koalisi di daerah sedang banyak dibangun bersama antara PDIP dan Gerindra.

"Secara chemistry kedua partai ini sangat mungkin untuk melakukan koalisi. Memang terlihat sekali dan salah satunya dari bagaimana mereka membangun pola koalisi di banyak Pilkada," kata Direktur Charta Politica Yunarto Wijaya kepada merdeka.com, Jumat pekan lalu.

Koalisi dibangun PDIP dan Gerindra pada pilkada 2020 merupakan sebuah langkah pemanasan untuk menguji kekuatan mesin partai. Secara psikologis, bagus kalau mereka berani mulai memposisikan diri mengambil sikap berbeda dengan partai koalisi lain. Termasuk berani melawan para petahana di Pilkada.

Dengan strategi ini, sekaligus pembuktian membuktikan apakah dua mesin politik terbesar ini ketika bergabung memang bisa memiliki nilai elektoral. "Terlepas menang atau kalah, ini pemanasan buat memanaskan mesin politik," ujar dia.

Jika menggunakan hasil Pemilu 2019, ada banyak daerah dikuasai dua partai ini. Di banyak daerah, PDIP dan Gerindra kerap bertukar posisi peringkat satu dan dua. Kecuali di Sumatera Barat maupun Aceh.

Atas dasar itulah, dua partai ini berpotensi bakal menjalin koalisi di beberapa daerah yang menjadi tempatnya mendulang banyak suara pada pemilu 2019. Meskipun belum bisa bisa melihat secara rinci peta koalisi PDIP dan Gerindra lantaran rekomendasi yang belum banyak dikeluarkan.

Yunarto melihat besar peluang dari dua partai ini bergabung dan menjadi kekuatan besar di daerah. Misalnya, di wilayah Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Di daerah tersebut, modal untuk koalisi dia nilai sudah cukup. Baik dari sisi psikologis karena kedekatan Mega dan Prabowo juga karena kekuatan elektoral.

"Tinggal tergantung bagaimana mereka bisa mendapatkan sosok yang kuat untuk dicalonkan," terang dia.

Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengaku belum bisa menyampaikan secara rinci daerah mana saja bakal berkoalisi dengan PDIP. Semua masih proses penentuan. Beberapa nama diusung partai belum final.

"Masih utak-atik ya masih banyak bisa terjadi perubahan sehingga belum bisa dihitung mana kader yang maju mana yang tidak," kata Habiburokhman.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto mengakui banyak bekerjasama dengan Partai Gerindra di Pilkada 2020. Alasannya karena hubungan baik antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.

Kebijakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sangat mempengaruhi para pelaksana tugas partai di lapangan. "Bu Mega akrab dengan Pak Prabowo, kebijakan ke bawahnya kira-kira mengikuti. Kalau Ibu sedang tidak cocok, bawah juga mengikuti," ujar Bambang kepada wartawan.

Kendati demikian, Bambang mengatakan tidak ada perintah langsung dari Megawati kepada kadernya agar berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada. Para kader melihat preferensi politik itu dari kedekatan dengan ketua umum. Dia mengakui keakraban Megawati dan Prabowo memberikan pengaruh kepada koalisi di daerah-daerah.

Keakraban dua partai bisa dilihat dari beberapa daerah menggelar Pilkada 2020. Seperti di Pilwalkot Tangerang Selatan. Pasangan Muhammad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo diusung PDIP-Gerindra. Muhammad sampai sekarang masih menjabat Sekretaris Daerah Tangsel dan belum mengajukan surat pengunduran diri kepada Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany

Koalisi Gerindra dan PDIP juga terjadi di Depok. Dua partai sepakat mengusung Pradi Supriatna dan Afifah Aliyah. Pradi merupakan calon petahana dari posisinya sekarang Wakil Wali Kota Depok. Sedangkan Afifah dikenal sebagai kader PDIP dan seorang pengusaha.

Rekomendasi untuk Pradi dan Afifah membuat duet koalisi Gerindra dan PKS bubar. Pradi nantinya akan melawan rekannya saat ini Muhammad Idris, wali kota Depok.

Kemudian di Solo, Jawa Tengah, Partai Gerindra juga ikut gerbong PDIP. Mereka mendukung pasangan Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa.

Dukungan Gerindra menjadikan Gibran, putra mahkota Presiden Joko Widodo, mendapat koalisi yang sangat gemuk. Ada kemungkinan dalam Pilkada Solo, Gibran bakal melawan kotak kosong lantaran hampir seluruh partai mendukung kecuali PKS.

Masih di Jawa Tengah, wilayah Purworejo juga akan diisi koalisi PDIP-Gerindra. Mereka rencananya akan mengusung Agustinus Susanto dan Rahmat Kabuli sebagai bakal calon bupati dan calon wakil bupati Purworejo periode 2020-2024.

Di luar pulau Jawa, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto juga masih satu gerbong. Pada Pilgub Kepulauan Riau (Kepri), misalnya. PDIP-Gerindra mengusung Soerya Respationo dan Imam Sutiawan. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga turut dalam koalisi ini.

Selanjutnya di Pilgub Sulawesi Utara. PDIP dan Gerindra sepakat mengusung Olly Dondokam Bey dan Steven Kandouw. Keduanya merupakan petahana dan berasal dari PDIP. Untuk Olly, selama di Politik dikenal sebagai kader senior PDIP yang dekat dengan Megawati.

Keakraban yang dibangun pucuk pimpinan partai di level nasional tentu mempunyai dampak psikologis kepada pengurus partai di level daerah. Termasuk ketika memilih koalisi dalam Pilkada. Bukan tidak mungkin, keakraban Megawati dan Prabowo turut memengaruhi pengurus dua partai di daerah lainnya untuk membangun koalisi.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Politisi PDIP Sebut Tak Menutup Kemungkinan Megawati dan Prabowo Bertemu Usai Pilpres

Politisi PDIP Sebut Tak Menutup Kemungkinan Megawati dan Prabowo Bertemu Usai Pilpres

Lalu, saat disinggung kapan pertemuan antara kedua pimpinan partai itu terjadi, dia meminta untuk menunggu saja.

Baca Selengkapnya
Dari Tanah Madura, Prabowo Doakan Megawati yang Berulang Tahun ke-77

Dari Tanah Madura, Prabowo Doakan Megawati yang Berulang Tahun ke-77

Megawati dan Prabowo sempat menjalin kemitraan politik pada Pilpres 2009.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Pengurus Dikabarkan Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata PPP dan TKN

Sejumlah Pengurus Dikabarkan Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata PPP dan TKN

Sejumlah kader PPP dikabarkan bakal mendukung pasangan calon nomor urut dua Prabowo dan Gibran di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gerindra: Prabowo yang akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP

Gerindra: Prabowo yang akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP

Gerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP

Baca Selengkapnya
Gerindra: Prabowo Sangat Menghormati Megawati

Gerindra: Prabowo Sangat Menghormati Megawati

Gerindra memastikan, hubungan antara Prabowo dengan Megawati baik.

Baca Selengkapnya
Eks Politikus PDIP Ini Gabung Gerindra, Bawa Ribuan Massa saat Kampanye Akbar Prabowo-Gibran

Eks Politikus PDIP Ini Gabung Gerindra, Bawa Ribuan Massa saat Kampanye Akbar Prabowo-Gibran

Mereka mendeklarasikan semangat dan kebulatan tekad memenangkan Prabowo-Gibran sekali putaran.

Baca Selengkapnya
PPP Merasa Terhormat Disambangi Prabowo, Siap Pindah Koalisi?

PPP Merasa Terhormat Disambangi Prabowo, Siap Pindah Koalisi?

PPP merasa terhormat bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke partainya.

Baca Selengkapnya
Temui Elite Politik Nasional, Prabowo Ambil Jalan Rekonsiliasi Pasca Pilpres

Temui Elite Politik Nasional, Prabowo Ambil Jalan Rekonsiliasi Pasca Pilpres

Salah seorang elite Gerindra menyebut Prabowo yang sudah ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024 memilih jalan Rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tak Yakin PDIP Oposisi di Pemerintahan Mendatang, Bambang Pacul: Suka-Suka Dialah

Gerindra Tak Yakin PDIP Oposisi di Pemerintahan Mendatang, Bambang Pacul: Suka-Suka Dialah

Partai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.

Baca Selengkapnya