Menelisik Sejarah Bakso Malang Jadi Kuliner Mendunia, Dimasak Imigran Tionghoa dengan Cara Unik
Bakso Malang ternyata pertama kali dimasak bukan oleh warga lokal
Bakso Malang ternyata pertama kali dimasak bukan oleh warga lokal
Kuliner ini pertama kali dikenalkan oleh seorang imigran Tionghoa-Malaysia bernama Tjoen Moesliem pada tahun 1939. Saat itu, Tjoen membuka warung bakso di daerah Alun-Alun Kota Malang. Bakso bikinan Tjoen pun digemari banyak pelanggan. Berbeda dari bakso pada umumnya, bakso Malang memiliki ciri khas unik. (Foto: Pinterest joergip31)
Teknik pembuatan bakso Malang berbeda dari bakso pada umumnya. Bakso Malang dibuat dengan cara dicampur menggunakan tangan sehingga daging dan bahan-bahan lain tercampur merata. Selanjutnya, adonan bakso digiling dan dipukul-pukul hingga menghasilkan tekstur kenyal.
Bakso Malang menjadi favorit masyarakat Malang dan sekitarnya. Rasa gurih dan kenyal membuat makanan ini populer di kalangan anak-anak maupun dewasa. Kini, Bakso Malang mudah dijumpai di berbagai tempat.
Seiring meningkatnya popularitas Bakso Malang, muncul berbagai variasi rasa. Selain bakso daging sapi, kini tersedia bakso ayam, bakso udang, bakso ikan, hingga bakso vegetarian. Penikmat kuliner ini bebas memilih sesuai kegemaran dan kebutuhannya. (Foto: Pinterest andripermana)
Saat penikmat Bakso Malang semakin banyak, warung-warung bakso yang semula hanya ada di Malang mulai berekspansi. Para pemilik bisnis kuliner ini membuka cabang di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Meskipun tak berada di kota asalnya, Bakso Malang dengan cita rasa menggugah selera juga dapat ditemukan di kota-kota lain. Bahkan, beberapa warung bakso Malang telah merambah ke mancanegara, seperti dikutip dari Liputan6.com. Mereka memperkenalkan kelezatan bakso Malang kepada dunia.
Pria yang akrab disapa Cak Eko itu tak hanya mengembangkan bisnisnya di berbagai daerah di Indonesia. Warung Bakso Malang Kota Cak Eko cabang luar negeri pertama kali buka di Timor Leste. Sebagai pebisnis Cak Eko bukan tipe orang yang gampang puas. Ia terus belajar agar bisnisnya semakin berkembang. (Foto: Pinterest iin_f2)
Warga lokal hingga mancanegara sering memburu kerupuk ini. Diproduksi sejak 94 tahun lalu, kelezatannya dipuji banyak orang.
Baca SelengkapnyaPegawai Imigrasi ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai 19 apartemen Parung Jaya.
Baca SelengkapnyaJulukan "gerbang neraka" ini diberikan warga lokal karena tempatnya yang menyeramkan.
Baca SelengkapnyaDesa wisata Selamanik layak dikunjungi saat berkunjung ke Kabupaten Ciamis.
Baca SelengkapnyaMemasuki bulan Agustus, banyak lomba-lomba yang mulai diadakan. Tak hanya masyarakat lokal, turis asing juga ikut bersaing lomba makan kerupuk.
Baca SelengkapnyaDelapan imigran gelap ini berangkat dari Bangladesh ke Malaysia dan melanjutkan perjalanan ke Medan, Sumatera Utara hingga tiba ke Kabupaten Belu, NTT.
Baca SelengkapnyaNiron Bin Sunar ditemukan pada tanggal 11 Juli 2023 waktu setempat. Setelah ditemukan, jasadnya langsung dimakamkan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku senang bisa bertemu masyarakat yang dominan berasal atau keturunan dari Tanah Jawa.
Baca SelengkapnyaPantang larang berisi ajaran-ajaran apa yang tidak boleh dilakukan.
Baca Selengkapnya