Merasakan Kearifan Lokal Sunda di Desa Wisata Selamanik Ciamis, Dapat Penghargaan Kemenparekraf
Desa wisata Selamanik layak dikunjungi saat berkunjung ke Kabupaten Ciamis.
Desa wisata Selamanik layak dikunjungi saat berkunjung ke Kabupaten Ciamis.
Baru-baru ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menetapkan Desa Wisata Selamanik di Kabupaten Ciamis, sebagai 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Penetapan ini terkait adanya ragam potensi kearifan lokal khas masyarakat Sunda di permukiman yang masuk wilayah Kecamatan Cipaku itu.
Ciri khas desa tersebut salah satunya berada di bentangan alam yang hijau dan indah, seperti terasering sawah.
Lokasi ini sangat cocok didatangi sebagai lokasi wisata budaya, sekaligus belajar menjadi warga lokal di perdesaan Sunda. Yuk jelajahi daya tariknya.
Mengutip situs Kemenparekraf, Kamis (31/8), desa wisata Selamanik memiliki kebudayaan khas bernama Tari Pamayang.
Menurut asal usulnya, tarian ini merupakan bagian dari upacara adat dalam menyambut para nelayan yang baru pulang melaut.
Saat ini, tarian tersebut menjadi bagian dari acara penyambutan wisatawan di desa wisata tersebut.
Bentangan alam di Desa Wisata Selamanik memang tak diragukan keindahannya, dengan pemandangan sawah yang luas dan perbukitan hijau.
Ini turut diakui oleh Menparekraf RI Sandiaga Uno, saat meresmikan desa wisata tersebut beberapa waktu lalu.
“Kita sudah meilhat keindahan alam, potensi budaya, dan ketahanan pangan di sini. Ini menjadi salah satu yang spesial dari Desa Wisata Selamanik,” ucap Sandi
Pengunjung sendiri bisa mendalami aktivitas sosial yang biasa dilakukan oleh warga desa tersebut, salah satunya belajar bercocok tanam dan bertani.
Kemudian ada juga budidaya jamur dan pusat pabrik pupuk organik, serta edukasi beternak hewan kelinci.
Aktivitas mengasyikkan ini bisa ditemui di Dusun Selacai, Desa Selamanik, Cipaku.
Bagi penyuka sejarah, Desa Wisata Selamanik cukup direkomendasikan, karena di sana merupakan peninggalan budaya Kerajaan Galuh Pakuan.
Kemudian, lokasi ini juga pernah menjadi pusat penyebaran agama Islam pada 1800-an.
Di sana juga terdapat makam tokoh berpengaruh bernama Pangeran Sutajaya, yang merupakan cucu dari Sunan Gunung Jati.
Bagi wisatawan luar kota tak perlu khawatir, karena di sana juga terdapat homestay yang bersih dan nyaman, dengan harga mulai dari Rp100 ribu per orang per malamnya.
Potensi kuliner di Desa Selamanik juga tak boleh dilewakan. Makanan khas wajib dicicipi adalah sop iga sapi, nasi bakar, manisan kripik terung ungu, keripik daun sirih dan yang unik lagi adalah sirup honje merah.
Sirup honje adalah minuman yang berasal dari buah tanaman kecombrang.
Kampung Cihaur jadi daerah dengan kearifan lokal Sunda dan keramahan warganya yang masih kuat.
Baca SelengkapnyaWarga lokal hingga mancanegara sering memburu kerupuk ini. Diproduksi sejak 94 tahun lalu, kelezatannya dipuji banyak orang.
Baca SelengkapnyaJulukan "gerbang neraka" ini diberikan warga lokal karena tempatnya yang menyeramkan.
Baca SelengkapnyaBakal Calon Presiden (Bacapres) menemui pengusaha lokal dan UMKM se-Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaKetinggian Air Terjun Bengbengan kurang lebih 50 meter dengan memiliki air yang jernih bersumber dari mata air.
Baca SelengkapnyaDesa Ketapanrame jadi wisata yang tak boleh terlewat saat berkunjung ke Mojokerto.
Baca SelengkapnyaCara ini dinilai dapat menjaga lingkungan dan salah satu bentuk dari kearifan lokal
Baca SelengkapnyaKeindahan alam di Kolam Abadi ini semakin lengkap dengan jajaran tebing-tebing batu yang cantik.
Baca SelengkapnyaTujuh pekerja seks terjaring razia di bekas lokalisasi Gunung Sampan Situbondo bukan warga lokal. Ini sosoknya.
Baca Selengkapnya