Buntut Beras Mahal, Penjual Nasi Jagung Instan Ketiban Rezeki Sehari Dapat Omzet Rp5 Juta
Pembeli tidak hanya datang dari dalam negeri
Pembeli tidak hanya datang dari dalam negeri
Sulistyowati, pemilik usaha rumahan nasi ampok jagung instan di Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang sempat kewalahan dengan tingginya permintaan pasar. Bahkan, ia harus menambah jumlah karyawan demi memenuhi permintaan nasi ampok jagung dari konsumen.
Usaha yang digeluti sejak tahun 2018 ini sempat lesu karena pandemi Covid-19. Kini, akibat harga beras yang semakin mahal, permintaan nasi ampok jagung instan naik drastis.
(Foto: bumimin.com)
Permintaan nasi ampok jagung instan tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga datang dari mancanegara. Mulai dari Jombang, Surabaya, hingga Malaysia.
(Foto: Instagram @ampokduaputra)
Sebelum harga beras naik, Sulistyowati hanya mampu menjual 1-2 kuintal nasi ampok instan per hari. Namun, selama dua bulan ini, penjualan bisa mencapai 1 ton per hari. Kini, omzet penjualan nasi ampok instan produksi usaha rumahan asal Jombang ini mencapai Rp3 juta hingga Rp5 juta per hari.
Nasi jagung adalah makanan pokok yang memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dibanding nasi padi. Dikutip dari liputan6.com, nasi jagung lebih kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Nasi jagung mengandung vitamin C, vitamin B, magnesium, dan kalium.
Nasi jagung menjadi alternatif sehat bagi penderita diabetes dan orang-orang yang ingin diet. Nasi jagung juga menjadi makanan bebas gluten alami sehingga dapat dimakan oleh mereka yang menghindari gluten.
(Foto: Freepik rawpixel.com)
Mengonsumsi jagung dapat menurunkan potensi sejumlah penyakit, seperti katarak, sembelit, anemia, diabetes, asma, radang sendi, GERD, dan beberapa lainnya.
(Foto: Freepik jcomp)
Lonjakan disinyalir akibat berkurangnya stok akibat musim kemarau dan tidak sebanding dengan permintaan pasar.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap penyebab harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ada beberapa harga komoditas yang turun.
Baca SelengkapnyaHarga gabah saat ini berada di kisaran Rp7.300 hingga Rp7.600 per kg.
Baca SelengkapnyaHarga beras mengalami kenaikan sejak tanggal 1 September. Bahkan untuk harga beras kualitas premium saat ini sudah menyentuh Rp15.000/Kg.
Baca SelengkapnyaHarga beras saat ini tengah melonjak sebagai dampak dari kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaDua pelaku spesialis pencurian dengan modus ganjal mesin ATM ini sudah beraksi di beberapa tempat.
Baca SelengkapnyaBerbagai bahan pangan dijual dengan harga yang terjangkau masyarakat dalam kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaBegini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek
Baca Selengkapnya